LAMPUNG - Ekspor kopi robusta asal Provinsi Lampung selama Februari 2015 mencapai 13.989 ton senilai 28,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 368,5 miliar. Angka itu naik bila dibandingkan bulan sebelumnya.
"Volume maupun nilai ekspor pada periode itu naik bila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 18,4 juta dolar AS dengan berat 9.101 ton," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Feriyana yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Ratna Dewi, di Bandar Lampung, Senin (9/3/2015).
Ia mengatakan bahwa kenaikan ekspor kopi itu karena stok cukup untuk memenuhi kontrak eksportir terhadap pembeli di luar negeri. Menurut dia, eksportir masih memiliki stok biji kopi untuk memenuhi kontrak. Selain petani, juga akan memasuki masa panen.
Ekspor biji kopi, lanjut dia, masih terus berlangsung kendati panen diperkirakan masih sekitar beberapa bulan lagi. Berdasarkan data yang dihimpun Koperindag Lampung, menunjukkan ekspor biji kopi robusta maupun arabika daerah itu menuju beberapa negara, terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Selain mengekspor biji kopi robusta, Provinsi Lampung juga ekspor biji kopi arabika meski tidak sebanyak robusta. Ekspor biji kopi arabika, lanjut dia, senilai 219.480 dolar Amerika Serikat dengan berat 13,9 ton pada bulan Februari 2015.
"Jumlah ekspor kopi arabika itu turun bila dibandingkan bulan sebelumnya, yakni senilai 257.234 dolar Amerika Serikat dengan berat 48,2 ton," katanya, seperti dilansir Republika.
Negara tujuan ekspor kopi Lampung, antara lain Alzajair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hongkong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swis, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100 ribu hingga 120 ribu ton per tahun dengan luas areal kopi mencapai 163.837 hektare. (*)
