 |
| Eri Purnomohadi |
LAMPUNG ONLINE - PT Pertamina (Persero) membatalkan kenaikan harga Pertamax, hal ini atas permintaan pemerintah yang tidak ingin bahan bakar minyak (BBM) ini tidak terlalu sering naik-turun. Namun, pemnbatalan ini hanya menguntungkan orang mampu dan kaya.
Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan, Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex merupakan jenis bahan bakar yang diperuntukkan untuk orang yang mampu dan kaya.
"Kualitasnya lebih baik, harganya juga sesuai harga pasar internasional. Untuk masyarakat menengah ke bawah kan ada bensin Premium," ucap Eri, Jumat (15/5/2015).
Eri mengatakan, apalagi konsumsi Pertamax Cs ini tidak terlalu besar hanya 3-5% dari konsumsi BBM nasional.
"Konsumsi Pertamax itu hanya 3-5%, dari dulu harganya mau naik-turun seberapa besar tidak akan berdampak bagi negara dan masyakarat umum," katanya, seperti dilansir Detik.
Ia menegaskan, ikut campurnya pemerintah terhadap penentuan harga pertamax, ujungnya hanya menguntungkan masyarat mampu alias orang kaya.
"Yang senangkan orang kaya," tutupnya. (*)
