LAMPUNG ONLINE - Biasanya kejadian baterai ponsel yang meledak atau terbakar terjadi ketika ponsel tersebut sedang diisi ulang, dan biasanya menggunakan charger yang tidak sesuai dengan standar ponsel tersebut.
Namun dalam kasus yang menimpa Kresno Muammar, iPhonenya terbakar sesaat setelah terbentur ke aspal jalanan di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Kok bisa?
Menurut Direktur Consumer Product Safety Commission (CPSC) Scott Wolfson, jika baterai ponsel menerima tekanan dalam jumlah yang berlebihan, maka baterai tersebut akan berisiko mengalami korsleting dan bisa meledak.
Kresno bukanlah satu-satunya korban yang pernah mengalami hal ini. Pada tahun 2014 lalu, seorang siswi SMP di Maine, Amerika Serikat juga mengalami hal serupa, seperti dikutip dari Digital Trends dan Detik, Jumat (15/5/2015).
iPhonenya --dia simpan di kantong belakang celana-- terbakar gara-gara ia tak sengaja menduduki ponsel berlogo apel kroak itu. Awalnya siswi itu mendengar suara letupan dari belakang celananya. Lalu suhu ponsel itu pun meningkat drastis, dan lama kelamaan mengeluarkan asap.
Menurut Wolfson, ada tiga hal utama yang bisa membuat baterai ponsel tak bekerja dengan benar. Yaitu overheat, overcharge, dan tekanan berlebihan pada baterai. Dan semua itu bisa berakibat korsleting, yang kemudian membuat baterai menjadi gembung, overheat, lalu meledak. (*)
