Ancaman Kekerasan Terhadap Pers di Lampung Masih Terjadi - MEDIA ONLINE

Hot

Monday, May 4, 2015

Ancaman Kekerasan Terhadap Pers di Lampung Masih Terjadi


LAMPUNG - Puluhan jurnalis di Lampung merayakan Hari Kebebasan Pers Dunia (World Press Freedom Day) pada 3 Mei 2015 dengan aksi simpatik. Mereka membagikan stiker untuk mengkampanyekan kondisi jurnalis dan media massa yang lebih baik.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, Yoso Muliawan, saat aksi simpatik di jalan protokol sekitar Tugu Adipura Bandar Lampung, mengaku mengisi Hari Kebebasan Pers Dunia dengan kampanye bersama para jurnalis untuk mendorong kondisi pers yang lebih independen, profesional dan maju, yang disampaikan melalui pesan-pesan moral dalam bentuk stiker. 

Puluhan jurnalis anggota AJI Bandar Lampung maupun jurnalis lainnya membawa pula beragam pamflet/poster tentang realitas kondisi media massa dan para wartawan saat ini, termasuk yang dialami media dan para wartawan di Lampung.

"Kami menyiapkan ratusan stiker untuk dibagikan kepada warga masyarakat yang berlalu-lalang di jalan protokol Bandar Lampung," ujar Yoso.

Dia menegaskan, saat ini kendati kemerdekaan pers telah mendapatkan jaminan secara konstitusi dan hukum positif, namun dalam praktik, para jurnalis dan pekerja media massa masih menghadapi ancaman. Baik dari pihak luar maupun secara internal. 

"Ancaman kekerasan terhadap pers dan para jurnalis masih saja terjadi, termasuk dialami para jurnalis di Lampung," ujarnya.

Begitupula ancaman berupa tekanan internal, baik dari pemilik media maupun pihak lain yang berupaya mempengaruhi dan mengintervensi media massa karena memiliki kepentingan di dalamnya. Yoso mengajak para jurnalis di Lampung untuk terus meningkatkan kapasitas profesional dan memperjuangkan hak-hak yang masih diabaikan oleh pemilik media maupun pihak lain, seperti dilansir Republika.

Dalam aksi simpatik Hari Kebebasan Pers Dunia ini, puluhan jurnalis di Bandar Lampung itu, membagikan stiker yang sudah dipersiapkan kepada para pengguna sepeda motor maupun mobil saat berhenti ketika lampu merah menyala.

Beberapa jurnalis itu juga membentangkan poster/pamflet yang dibawanya agar dapat dibaca dan diketahui masyarakat umum yang berlalu-lalang di jalan sekitar Tugu Adipura Bandar Lampung tersebut. Aksi berakhir setelah semua stiker terbagi.

Tak ada pengamanan petugas kepolisian dalam aksi simpatik itu, hanya beberapa personel kepolisian yang berada di sekitar jalan itu menyaksikan dari kejauhan di tempat mereka bertugas. Aksi memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia juga digelar di sejumlah daerah lain, dimotori oleh para pengurus AJI setempat. (*)

Post Top Ad