Sudah 4 Kapten Penjahat Asal Lampung Tewas di Jakarta - MEDIA ONLINE

Hot

Saturday, April 25, 2015

Sudah 4 Kapten Penjahat Asal Lampung Tewas di Jakarta

Dua penjahat asal Lampung Timur yang tewas ditembak polisi dibawa ke RS Polri Kramatjati, Minggu (19/4/2015) malam. (ist)

JAKARTA - Hingga Jumat (24/4/2015) kemarin di sepanjang tahun 2015 ini, tercatat aparat dari Polda Metro Jaya, Jakarta, sudah menembak tujuh 'kapten' atau pimpinan kelompok penjahat asal Lampung. Dari tujuh 'kapten' yang ditembak, empat diantaranya tewas. Sedangkan tiga lainnya hidup karena hanya tertembak kakinya.

Dari data Humas Polda Metro Jaya, para 'Kapten' yang tewas, antara lain Zakaria (35), Abdullah, Lemos, dan berinisial PE. Sedangkan 'Kapten' yang hidup walau ditembak, yakni Ali Hussein (35), Rohim, dan berinisial SA. Terakhir yang tewas adalah 'Kapten' Zakaria yang tewas ditembak aparat Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (24/4/2015) dini hari.

Para 'Kapten' ini semuanya memiliki senjata api rakitan jenis revolver. Dan setiap hendak diringkus selalu melawan polisi. Makanya penangkapan mereka selalu berakhir dengan baku tembak.

Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Handik Zusen, sebelumnya mengatakan, para 'Kapten' inilah yang kerap menelurkan penjahat baru asal Lampung. ‎Sebab para 'Kapten' ini menguasai berbagai bentuk kejahatan. Mulai dari pencurian motor, pembegalan motor, bahkan perampokan. Makanya mereka bisa membentuk berbagai kelompok seusai kemampuan anak buahnya.

"Apabila anak buahnya hanya mampu mencuri motor, ya dia main pencurian motor. Tapi apabila suatu waktu bertemu anak buah yang berani merampok, ya si kapten ini akan merencanakan perampokan," ucap Handik Zusen.

Kemudian, apabila satu kelompok yang dibentuk bubar, baik karena banyak anggotanya tertangka atau alasan lain, maka para 'Kapten' ini akan membentuk kelompok baru. Mencari orang baru, dan mengajari lagi.

Bahkan, anak buahnya yang sudah lama ikut 'kapten', suatu saat bisa membentuk kelompok sendiri dan jadi 'kapten' baru. Apalagi apabila namanya sudah tenar di kampung tempatnya tinggal. Lalu, para 'kapten' yang butuh kelompok ini mendatangkan pemuda-pemuda dari kampung mereka di Lampung untuk jadi anak buahnya. Lalu dilatih berbagai aksi kejahatan.

"Jadi para kapten inilah yang sebenarnya mencetak penjahat baru," ucap Handik Zusen di Polda Metro Jaya, Jumat, seperti dilansir Wartakota.

Terakhir adalah 'Kapten' Zakaria asal kecamatan Jabung, Lampung Timur yang terbukti membawa dua pemuda dari kampungnya ke Jakarta, lalu dilatih menjadi penjahat.

Tapi baru sepekan dua pemuda hasil didikannya beraksi mencuri motor di Jakarta, aksinya ketahuan dan diringkus polisi. Dan Zakaria tewas oleh polisi saat baku tembak di kontrakannya karena Zakaria melawan saat hendak diringkus. (*)

Post Top Ad