LAMPUNG - Batu Bungur atau Kecubung, dikenal secara internasional sebagai amhetys. Dari segi geologi merupakan jenis quarz silica. Bungur merupakan bahan mentah dari berlian. Untuk satu butir batu Bungur Tanjung Bintang (TB) dari Lampung berukuran sebesar telur ayam kampung, harganya berkisar Rp 4 juta sampai Rp5 juta.
Salah satu pedagang batu akik spesialis batu Bungur Tanjung Bintang yang berdagang di Way Halim, Bandar Lampung, Karmin (46) punya cerita menarik tentang batu ini. Karmin menuturkan, batu ini memiliki banyak manfaat, salah satunya menenangkan jiwa dan memberikan aura positif bagi pemakainya.
"Ungu ini warnanya ningrat, zaman dulu tidak semua orang bisa pakai. Warna ungu ini campuran merah dan biru (warnanya ningrat, mengacu kepada istilah darah biru). Menurutnya secara kualitas batu ini lebih baik daripada saudaranya, Bungur Kalimantan yang lebih dulu dikenal.
"Dari segi clarity (kejernihan) dan kilau, punya kita lebih baik," jelasnya.
Menurut Karmin, Bungur Tanjung Bintang mudah dibentuk. Tidak seperti Bungur Kalimantan. Tukang potong dan asah agak merasa khawatir jika ingin membentuk Bungur Kalimantan, karena keras. Salah sedikit saja, hasilnya bisa cacat atau retak. Beda dengan Bungur Tanjung Bintang yang lebih lunak, sehingga lebih mudah dibentuk. Pembeli batu Bungur juga harus jeli, karena harganya mahal dan tak jarang ada pedagang nakal memalsukannya.
Dijelaskan Karmin, cara membedakannya cukup mudah, dengan memakai air dan mangkuk bening. Masukkan batu Bungur atau Kecubung ke dalam mangkuk yang sudah diisi air, lalu mangkuk digoyangkan pelan-pelan. Kalau terlihat ada bias cahaya keunguan di dalam air, besar kemungkinan batu tersebut asli.
"Tapi, ini tidak seratus persen akurat. Dulu orang bisa lihat langsung dari seratnya, tapi sekarang sudah ada cara agar batu sintetis memiliki serat. Paling akurat pakai alat, atau dibawa ke laboratorium," jelasnya, seperti dilansir Harianlampung, Jumat (30/1/2015).
Selain cantik, batu Bungur TB ini juga berkhasiat secara mistis. "Orang sering beli batu Bungur untuk dijadikan 'wadah'. Artinya, batu tersebut dipakai untuk menjadi 'wadah ajian' atau sebagai rumah bagi makhluk halus. Seringnya diisi untuk pengasihan. Makanya, batu Bungur sering disebut juga batu pelet," terang Karmin.
Dari semua hal tersebut, wajar jika batu Bungur TB harganya mahal. Untuk satu butir yang berwarna ungu muda seukuran kuku jempol, harganya mencapai Rp 200 ribu, yang warna ungu lebih tua harganya sampai Rp 500 ribu. Sedangkan yang berkualitas super, dalam artian warnanya merata dan tidak ditemukan cacat, harganya mencapai Rp1,5 juta. (*)