Kata Polisi, Begal Lampung Multi Talenta dan Siap Mati - MEDIA ONLINE

Hot

Monday, April 27, 2015

Kata Polisi, Begal Lampung Multi Talenta dan Siap Mati

Kawanan penjahat Kelompok Lampung beregenerasi dengan merekrut anak-anak muda untuk beroperasi di ibukota. (ist)

JAKARTA – Sulitnya bertahan hidup di ibu kota acap kali membuat seseorang melakukan apa saja. Meski perbuatannya itu melanggar hukum seperti mencuri, merampok, dan membunuh dengan mempertaruhkan nyawanya tetap saja dilakukan seseorang demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berbekal nyali besar, para pelaku kejahatan melumpuhkan korbannya yang melawan dengan tembakan senjata api maupun senjata tajam tanpa belas kasihan. Siapa kawanan penjahat ini? Mereka disebut-disebut sebagai kelompok Lampung. Penggarong ini tak pernah takut atas perbuatan jahatnya meski aksi massa dan terjangan pelor panas polisi menantinya.

"‎Kelompok Lampung ini 'multi talenta', bisa merampok dan bisa begal (curas). Sebelum beraksi mereka rencanakan dulu, ‎brifing dulu. Mereka itu pencuri profesional kelas atas, yang siap mampus dan berhasil, berhasil dapat duit, dan siap mati ditembak,” jelas Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Kompol Handiq Huzen, di Polda Metro Jaya, seperti dilansir Infonitas, Minggu (26/4/2015).

Apa yang dikatakan H‎andiq memamg demikian adanya. Catatan Infonitas.com beberapa deretan kasus pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian dengan kekerasan (curas) yang berhasil diungkap pihak kepolisian dari Subdit Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya, yaitu pencurian sepeda motor, pembobolan ATM, perampokan minimarket telah dilakukan kelompok Lampung.‎

Pada  April 2015 ini saja, Subdit Reserse Mobile Polda Metro Jaya telah menembak 6 pelaku curat dan curas yang para pelakunya merupakan kelompok Lampung. Tiga di antaranya tewas. Yang tewas itu terduga pelaku curat dan curas spesialis sepeda motor di Jabodetabek.

Mereka yang tewas itu, yaitu Andreas Sofyan, (28) dan Juwandi,(28). Keduanya merupakan asal Kampung Bandarmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, yang tewas ditembak di Jakarta Timur, pada Minggu 19 April 2015. Sedangkan, SR tewas ditembak Tim Resmob Polda Metro Jaya, pada 21 April 2015. SR telah 150 kali melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Jabodetabek.

Kelompok Lampung tidak takut mati dalam menjalankan aksi kejahatannya. Walau nyawa taruhannya, tetapi mereka tetap bernyali besar. Mereka tidak menyerah dan bahkan berusaha melawan petugas ketika kepergok sedang beraksi. Baku tembak dengan polisi pun siap diladeni oleh kawanan penjahat ini.

Meski sudah ada rekannya yang tewas ditembak polisi, tetapi kawanannya tetap tidak ciut nyali. Bahkan seolah mereka beregenerasi dengan merekrut yang muda-muda. Mereka datang dari daerah asalnya untuk beroperasi kejahatan di ibu kota.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Didik Sugiarto menerangkan para pelaku tersebut terlibat menjadi komplotan pencurian sepeda motor melalui perekrutan. Hal ini terungkap dalam peristiwa penembakan terhadap tersangka SR hingga tewas yang dirilis di Mapolda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

AKBP Sidik mengatakan, SR diketahui sebagai gembong pelaku pencurian sepeda motor. Dia sudah 150 kali melakukan pencurian. Dari hasil penyelidikan, SR diketahui melakukan perekrutan anggota sebanyak tujuh orang. Mereka masih muda-muda, bahkan ada yang masih berusia16 dan 17 tahun. 

‎"Proses rekrutmen, perkenalan dari kampung diiming-imingi pekerjaan, prosesnya alamiah," ungkap AKBP Sidik. Selain menembak mati SR, komplotan SR yang berjumlah 7 orang turut berhasil diamankan polisi, dan saat ini ditahan di ruang tahanan Mapolda Metro Jaya. (*)

Post Top Ad