 |
| Sudjarwo |
LAMPUNG - Ternyata kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menerapkan peraturan bahwa nilai Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa, berdampak bagi pihak sekolah.
Akademisi Universitas Lampung (Unila) yang juga pemerhati pendidikan Prof. Dr. Sudjarwo MS menilai, kebijakan nilai Ujian Nasional yang tidak lagi dijadikan sebagai penentu kelulusan siswa, dapat menjadi ujian tersendiri bagi pihak sekolah.
"Kebijakan Kemendikbud terkait peraturan Ujian Nasional pada tahun ini akan menjadi tugas ekstra bagi pihak sekolah. Itu karena dengan diterapkannya peraturan bahwa nilai UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa, maka hasil kelulusan siswa akan menjadi potret di mata masyarakat, terhadap kinerja dewan guru," jelasnya, Kamis (9/4/2015).
Sudjarwo mencontohkan, jika pada hasil UN nanti salah satu sekolah dapat mencapai 100 persen kelulusan, akan menjadi pertanyaan masyarakat. Sedangkan jika dari hasil UN tersebut banyak siswa yang tidak lulus, maka masyarakat juga akan meninggalkan sekolah tersebut. Karena itu, UN tahun ini memiliki dampak yang luar biasa bagi pihak sekolah.
"Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini, pihak sekolah harus dapat benar-benar menyaring siswa yang memilki kompetensi, sehingga hasil kelulusan siswa bersangkutan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan," ujarnya, seperti dilansir laman RRI.
Menurut Sudjarwo yang menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Lampung ini, hal itu juga karena pada Ujian Nasional tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak lagi mengambil peranan luas untuk kelulusan siswa. (*)
