Akhir 2014, Band Asal Lampung 'Hijau Daun' Luncurkan Album - MEDIA ONLINE

Hot

Friday, December 26, 2014

Akhir 2014, Band Asal Lampung 'Hijau Daun' Luncurkan Album


LAMPUNGONLINE - Satu terobosan dilakukan grup musik 'Hijau Daun'. Di penghujung 2014, grup musik yang terbentuk lima tahun silam tersebut, menyuguhkan beragam warna musik berbeda dalam album terbarunya. Seperti apa?

Hijau Daun merupakan grup musik Indonesia yang berasal dari Teluk Betung, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Grup musik ini dibentuk enam tahun lalu. Anggotanya berjumlah lima orang di antaranya Dide (vokal), Array (gitar), Arya (gitar), Denny (drum), dan Richan (bass).

Meski lahir jauh dari keramaian kota besar Jakarta, namun mereka sukses mencuri perhatian pencinta musik tanah air lewat album perdananya berjudul ‘Ikuti Cahaya’ yang dirilis pada 2008.

Seakan terus menorehkan sejarah baru di belantika musik tanah air. Empat album telah dirilis mereka, di antaranya Bersama Terang (2009), 3 in 1 (2013) bersama Vagetoz dan The Potter's dan yang terbaru  berjudul 'Cahaya Cinta'.

Kehadiran album Cahaya Cinta dirasakan berbeda. Selain berisi 10 lagu, lagu tersebut membuat mereka semakin dekat dengan masyarakat. Pasalnya, Hijau Daun sengaja memasukkan unsur musik tradisional yang akrab di telinga orang awam. 

”Warna di album kali ini berbeda, kita suguhkan warna tradisional dengan irama musik keroncong," ujar Dide saat pelucuran album terbarunya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Beragam pertimbangan menjadi alasan mereka untuk menyuguhkan warna musik tradisional. Selain mengajak masyarakat untuk mencintai musik leluhur, menurutnya, dengan adanya musik tradisional menjadi warna tersendiri bagi karya mereka di belantika musik tanah air. Apalagi ini merupakan karya terbaru mereka. 

”Dan ternyata sangat menarik, khasanah musik kita semakin beragam,” ujarnya.

Selama proses rekaman, Dide mengaku tidak mengalami kesulitan. Sebaliknya mereka sangat menikmati irama musik yang ada. Dan dalam pengemasan album terbarunya tersebut. Dide bersama teman-temanya mencoba untuk menggabungkan unsur musik modern dan tradisional. 

”Kita gunakan alat tradisional murni,“ katanya. 

Ditambah lagi, Hijau Daun membuat satu lagu khusus yang ditujukan untuk para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Ide itu tercetus saat kunjungan Dide ke Hongkong dan menemui para TKI. 

"Selain keroncong, kita persembahkan satu lagu untuk pahlawan devisa kita," ujarnya.

"Saat manggung di Hongkong, kami bertemu dengan para TKI yang bekerja di sana. Mereka minta untuk dibuatkan lagu tentang mereka yang bekerja di luar negeri. Dan itu kami wujudkan di album ini," ujar Dide.

Ya tidak hanya dikenal di blantika musik tanah air. mereka pun mampu mencuri perhatian pencinta musik beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, Hongkong dan Thailand. Tak butuh waktu lama menggarap lagu tersebut.

Lagu ‘Tunggu Aku Pulang’ pun menjadi bagian karya yang ditujukan Dide Cs kepada para TKI di seluruh dunia. Lagu itu menceritakan perjuangan mereka untuk mencari sesuap nasi untuk keluarga yang tidak tinggal bersama mereka. 

"Melihat pengorbanan dan kerinduan mereka untuk kembali kepada keluarganya. Akhirnya jadi lagu Tunggu Aku Pulang,” ucapnya, seperti dilansir indopos.co.id.

Dengan adanya lagu yang lebih akrab di masyarakat, Hijau Daun optimistis karya mereka dapat diterima baik. "Tentunya kami optimistis ya. Dengan terobosan musik dengan keroncong dan reggae juga, single kami lima menit pun merajai chart radio," tegasnya (*)

Post Top Ad