Perumahan Tumbuh 20 Persen - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, October 23, 2012

Perumahan Tumbuh 20 Persen


BANDARLAMPUNG – Pertumbuhan industri perumahan merupakan salah satu faktor penentu pergerakan tumbuhnya perekonomian suatu daerah. Tak terkecuali Provinsi Lampung. Letaknya sebagai pintu gerbang Sumatera memberikan potensi besar terhadap kemajuan perekonomian.
    
Terbukti, selama kurun waktu tiga tahun terakhir, pertumbuhan pembangunan perumahan di Lampung begitu signifikan. Berdasarkan data pertumbuhan pembangunan perumahan Dewan Perwakilan Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) Lampung, setiap tahun naiknya lebih dari 20 persen.
    
Diketahui, pada tahun 2009 jumlah perumahan yang terbangun sekitar 4.350     unit. Dan pada tahun 2010 naik menjadi 5.320 unit. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami kenaikan pembangunan rumah cukup besar, yakni mencapai 6.500 unit. Sementara di tahun 2012 ini, ditargetkan sebanyak 6.000 unit rumah terbangun di Lampung.
 
Humas DPD REI Lampung Urianto Moeslimin menyebutkan per tahun pertumbuhan pembangunan perumahan meningkat minimal 20 persen. ’’Terlihat dari tahun 2009 hingga tahun 2011 pertumbuhan pembangunan rumah di Lampung naik cukup signifikan. Jika digambarkan sebagai grafik, pertumbuhanya tidak naik turun, melainkan meningkat terus,’’ jelasnya ketika ditemui Lampung NewsPaper di ruang kerjanya, kemarin (22/10).
 
Sebagai organisasi profesi, REI selalu berupaya untuk membangunkan rumah masyarakat yang sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan pemerintah. Baik mengenai denah lokasi maupun fasilitas pendukung perumahan lainya.  
 
’’Untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan yang nyaman dan ideal, kami berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan yang bersinergi dengan para pengembang. Misalnya untuk perizinan lokasi perumahan sederhana atau rumah untuk kalangan menengah kebawah yang lebih rendah dari biaya perizinan rumah mewah. Atau diberikan subsidi. Kalau bisa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) tidak dikenakan biaya. Sehingga harga perumahan yang diberikan bisa sewajarnya kepada masyarakat,’’ urainya.
 
Seperti diketahui, saat ini harga untuk rumah sederhana (RsH) tipe 36 adalah Rp88 juta. Harga ini mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2010-2011, harga tipe 36 masih sekitar Rp70 jutaan. ’’Harga rumah juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Salah satu faktornya adalah peningkatan harga material, seperti semen. Dimana harga semen naik sekitar Rp5 ribu- Rp8 ribu per sak,’’ sebutnya.
 
Sementara untuk tipe rumah yang banyak dibangun sesuai dengan konsep perumahan. Mulai dari tipe 36, ada yang berkonsep rumah sederhana, menengah, dan realestate. Harga masing-masing rumah ditentukan oleh pihak Pengembang. Kemudahan kredit kepemilikan rumah (KPR) biasanya diberikan oleh pengembang melalui bank kenamaan. Inilah yang menjadi sah satu indikator pertumbuhan rumah.
 
’’Permintaan konsumen akan hunian memang terus meningkat. Ditambah dengan berbagi kemudahan melalui bank kenamaan menjadikan konsumen lebih ringan dalam memperoleh rumah. Hingga saat ini sekitar 80 persen akad kredit perumahan banyak ditangani oleh bank Bank Tabungan Negara (BTN),’’ imbuh Urianto.
 
Sebagai perhatian khusus kepada abdi Negara seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), salah satu pengembang yang tergabung dalam DPD REI Lampung membangun sekitar 1.000 rumah di Lampung Tengah. Yaitu perumahan Graha Mutiara Residence milik Mustofa. Pembangunan perumahan tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. Tipe yang ditawarkan adalah 36 dengan harga Rp88 juta. (lia/niz)

Post Top Ad