12 Tahun Tekuni Bisnis Anyaman - MEDIA ONLINE

Hot

Thursday, October 11, 2012

12 Tahun Tekuni Bisnis Anyaman

PESAWARAN - Salah satu kerajinanan anyaman yang terdapat di dusun Ciarung desa Cipadang, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran kini mulai berkembang. Pasalnya pemasaran kerajinan anyaman tersebut sudah mencapai desa lainnya.
Sudarti, pengrajin anyaman tangan di desa tersebut mengungkapkan beberapa kerajinan anyaman yang dibuatnya yakni tampah,bakul,irik,saringan kelapa,serdang (wadah untuk ngunduh kopi). "Ada beberapa kerajinan yang bisa saya hasilkan, diantaranya yang saya sebutkan tadi, Alhamdulilah mas kalau kerajinan yang saya buat ini sudah banyak yang pesan,"ungkap Sudarti saat dikonfirmasi Lampung NewsPaper disela-sela lomba P3KSS kemarin (10/10).
Sudarti menjelaskan untuk proses pembuatannya tidak terlalu sulit,karena hanya dibutuhkan latihan keterampilan tangan. "Kalau untuk memperoleh bahannya mudah kok. Pertama, itukan bambu kita potong sesuai dengan ukuran kerajinan yang ingin kita buat, kemudian diirat (dihaluskan) baru dianyam. Tergantung apa yang ingin dibuat. Namun, sebelumnya bambu ini ditunggu agak kering dahulu, biasanya 3 hari sudah bisa di kerjakan," jelasnya.
Untuk harga masing-masing kerajinan itu sendiri sambung Sudarti yakni tampah Rp.10 ribu/buah, saringan kelapa Rp 5 ribu, bakul ukuran kecil Rp7 ribu dan besar Rp10 ribu, irik kecil Rp8 ribu dan besar Rp10 ribu, serdang Rp15 ribu. "Kalau harganya tergantung jenis barang dan ukuran. Kalau untuk sekarang ini, karena saya belum punya karyawan biasanya pengerjaan untuk saringan kelapa dalam sehari bisa membuat 10 unit, tampah 5 unit/hari,bakul,5 unit/hari,dan serdang 5 unit/hari,"ujarnya.
Kerajinan tangan yang sudah ditekuninya selama 12 tahun ini kini sudah banyak yang memesan bahkan dari luar desa. "Belum saya tarok di pasar-pasar mas, dari warga sini aja sudah banyak yang mesan, belum lagi dari desa tetangga. Apa lagi kalau ada hajatan,biasanya banyak pesanan .Ya kalau penghasilannya lumayan lah mas, dari pada nganggur bisa bantu uang belanja," imbuhnya.
Sudarti mengaku untuk saat ini masih terbentur modal dan karyawan dalam mengembangkan kerajinannya. "Kalau modal,selain sendiri saya juga dapat pijaman dari UP2K, namun yang bikin repot karena saya ngerjakan ini sendiri,"pungkasnya. (rzi/eka)

Post Top Ad