SBY Isyaratkan Anas cs Legawa Mundur - MEDIA ONLINE

Hot

Thursday, June 14, 2012

SBY Isyaratkan Anas cs Legawa Mundur


JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kader yang melanggar garis politik partai untuk mundur dari keluarga besar Partai Demokrat. Ini mengisyarakat, Anas Urbaningrum Cs untuk legowo mundur karena kuatnya dugaan terlibat dalam sejumlah proyek bersamalah.
 
"Sebagai penggagas dan pendiri Partai Demokrat, komitmen saya tetap. Garis politik saya tetap. Kita harus menjalankan politik yang cerdas, bersih dan santun,” tegas SBY saat silaturrahmi pendiri dan Dekralator Partai Demokrat di Hotel Sahid Jakarta, Rabu (13/06).
 
Menurut SBY, garis politik inilah yang diterapkan selama menjadi bagian dari Partai Demokrat. ”Garis politik ini pula yang harus dilakukan. Bagi kader yang tidak bisa melakukan garis politik itu, maka mundur sekarang juga dari pada membuat malu," tegas SBY.
 
Harus diakui, apa yang telah dilakukan jangan pernah membantah, karena kejujuran adalah bagian dari keberhasilan. "Memang benar posisi partai kita menurun, saya berusaha mengetahui kenapa partai kita menurun,” lanjutnya.
 
SBY mengakui terus mempelajari hasil survey dari lembaga-lembaga survey yang kredibel dan bertemu dengan para kader seluruh tanah air. ”Saya juga bertukar pikiran dengan tokoh di luar Partai Demokrat. Kesimpulannya menurunnya citra partai kita karena isu korupsi yang melibatkan sejumlah kecil kader Demokrat," papar SBY.
 
SBY menilai, serangan-serangan yang sangat gencar dari media, terutama dari televisi yang menggerus suara Partai Demokrat. Pertanyaannya adalah, lanjutnya, apakah hanya Demokrat yang terlibat korupsi? ”Kita jawab dengan tegas, tidak.”
 
"Masih banyak parpol yang kasus-kasus korupsinya jauh dari Partai Demokrat. Contoh, di tingkat DPD 2004-2012 oknum Demokrat 3.9 persen, peringkat kelima. DPRD Kabupaten/kota, 2004-2012. 11 persen di atas masih ada 7 parpol. Korupsi di tingkat menteri, oknum Demokrat punya angka 8.6 persen, di atasnya masih ada 2 parpol yang 33 persen, dan 16 persen. Lalu adilkah parpol kita dianggapa sebagai korup, sedangkan yang di atas kita bersih? Tidak," tegas SBY.
 
Terkait ada isu yang mengatakan bahwa ada dana Demokrat yang bersumber dari dana korupsi, SBY mengatakan hal itu adalah fitnah dan bohong. "Saya berani mengatakan bohong kalau Demokrat menggunakan dana yang tidak jelas sumbernya, apalagi kalau dana itu dari sumber-sumber yang tidak halal. Kalau ada pihak yang mengaku bahwa dana yang tidak halal masuk ke Demokrat itu tidak lain untuk kepentingan pribadi. Jangan terkecoh," tegasnya.
 
Untuk itu, SBY mengingatkan kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk selalu melakukan upaya secara bersih dari sumber yang halal, bukan dari sumber tidak halal apalagi korupsi. "Tidak ada pengumpulan dana yg tidak halal. Ke depan kita harus melakukannya dengan serius. Bagi kader Demorkat yang merasa tidak sanggup jalankan politk santun, cerdas dan bersih, silahkan untuk keluar sekarang juga," papar SBY.
 
"Jangan punya niat sekecil apapun untuk lakukan kegiatan-kegiatan korupsi. Secara khusus untuk anggota legislatif dan ekskutif jangan main-main dengan APBN dan APBD. Saya masih dengar ada niatan main-main di APBN dan APBD. Hentikan itu. Mulai hari ini dan ke depan untuk segera membuat pakta integritas, baik untuk legislatif, maupun eksekutif untuk bersama partai mentaati dan mencegah adanya penyimpangan," paparnya.
 
Sementara itu, Anggota Forum Komunikasi Pendiri dan Dekralator Partai Demokrat (FKPD-PD) Ee Mangindaan meminta media proporsional dalam memberitakan isu korupsi yang diduga melibatkan kader Partai Demokrat. "Saya harap media juga harus proporsional dalam memberitakan setiap kasus yang diduga melibatkan kader kami. Jangan berita yang satu terus diulang secara berkala dan berkepanjangan. Sehingga kesan yang lahir di publik Demokrat kotor dan sebagainya, padahal beritanya itu-itu saja," ujar Menteri Perhubungan itu.
 
Sedangkan petinggi Demokrat yang lain, Sutan Batoegana mengatakan Anas yang tidak tampak di antara kader Demokrat bukan sesuatu yang perlu dipermaslahkan. Menurutnya, Anas sudah diundang, soal datang atau tidak datang itu terpulang kepadanya. "Kalau Pak SBY sebagai pendiri partai dan ketua dewan pembina tidak hadir, kita sedih. Jadi, kalau pendiri dan deklarator itu wajib hukumnya datang. Sedangkan Anas, sunnah (datang)," kata Batoegana.
 
Batoegana tidak menampik ketika wartawan mengemukakan bahwa ketidakhadiran Anas karena sudah mulai disingkirkan oleh partai. "Tahun ini akan ada pembersihan dan pembenahan di DPP PD. Jadi, mereka yang tidak bersih harus mundur," katanya.
 
Ketika dikemukakan jika Anas mundur apakakah pembenahan akan dilakukan lewat Kongres Luar Biasa (KLB) partai, Batoegana menampiknya. "Yang penting pengurus yang tidak bersih mundur dulu," ujarnya.
Pertemuan yang digagas pendiri partai tersebut diikuti oleh elemen PD mulai dari pengurus DPP, Dewan Pembina, Majelis Tinggi, dan seluruh Ketua DPD PD se-Indonesia. SBY hadir dalam pertemuan bertajuk Silaturahim Para Tokoh Pendiri dan Deklarator PD. Yudhoyono keluar dari ruang pertemuan sekitar pukul 21.30 WIB. (wmc/een)

Post Top Ad