Hari Ini 18.342 Peserta Tes SBMPTN di Universitas Lampung - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, June 9, 2015

Hari Ini 18.342 Peserta Tes SBMPTN di Universitas Lampung

ilustrasi

LAMPUNG - Pelaksanaan tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) digelar pada hari ini, Senin (9/6/2015). Panitia Lokal (Panlok) Univeristas Lampung (Unila) menyebutkan, pengawasan superketat akan diterapkan selama pelaksanaan tes.

Sebanyak 18.342 calon mahasiswa mengikuti ujian tertulis Seleksi SBMPTN di panitia lokal (Panlok) Universitas Lampung. Jumlah tersebut terdiri dari 6.708 peserta ujian sains dan teknologi (saintek), 7.783 sosial dan humaniora (soshum) serta campuran 3.851 peserta.

Seluruh peserta akan dipastikan identitasnya oleh pengawas termasuk memastikan kesesuaian peserta dengan foto di kartu tanda peserta. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kasus perjokian.

Selain itu Humas Panlok SBMPTN Unila, Muhammad Komarudin juga menyebut pengawas akan mengamati gerak-gerik peserta selama tes berlangsung. 

"Kami minta pengawas juga mengamati peserta, apakah terlihat gelisa atau memberikan kode-kode tertentu, atau terlihat berkomunikasi dengan menggunakan alat bantu," jelasnya.

Sebab, menurut Komar, bisa saja peserta menggunakan alat bantu untuk komunikasi dengan orang di luar selama mengerjakan soal tes, seperti beberapa kasus di luar negeri. 

"Di luar negeri pernah ada peserta tes masuk perguruan tinggi yang menggunakan kacamata pengirim data, jadi mereka kerja sama dengan orang luar melalui kacamata," kata dia.

Selama pelaksanaan tes SBMPTN, Panlok Unila melibatkan seribu lebih pengawas. Menurut Komar, dalam peraturan pengawasan, selain peserta yang dilarang membawa alat komunikasi seperti ponsel, aturan yang sama diberlakukan untuk para pengawas, seperti dilansir Lampost

"Semua tidak boleh menggunakan alat komunikasi, termasuk pengawasnya," kata dia saat ditemui di Unila, Senin. Selain itu, menurut Komar, pengawas juga punya peran penting dalam kelulusan peserta. 

"Pengawas harus memastikan setiap peserta benar mengisikan biodatanya. Kasus tahun lalu ada 96 ribu peserta gagal karena salah isi biodata di LJK, jadi pengawas juga mempunyai peran untuk keberhasilan peserta," jelasnya. (*)

Post Top Ad