Danrem 043/Gatam Tinjau Lokasi Bentrok di Register 45 Mesuji - MEDIA ONLINE

Hot

Monday, June 22, 2015

Danrem 043/Gatam Tinjau Lokasi Bentrok di Register 45 Mesuji


LAMPUNG - Pasca penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang dari Desa Sungai Ceper, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, situasi di wilayah Mulya Asih, Kawasan Hutan Register 45, Sungai buaya, Kabupaten Mesuji, Lampung, masih belum kondusif. 

Pada Senin (22/6/2015) pagi ini pukul 05.30 Wib Danrem 043/Gatam Kolonel (Arm) Drs. Winarto, M.Hum menuju lokasi kejadian di kawasan hutan Register 45, Kabupaten Mesuji, didampingi Dandim 0426/Tuba. Di tempat kejadian perkara (TKP) Danrem memberikan pengarahan secara langsung terhadap warga agar tidak bertindak secara anarkis yang bisa merugikan.

"Danrem menghimbau agar aparat TNI dan kepolisian tetap berjaga dan tersebar di beberapa titik, untuk menjaga keamanan pasca penyerangan yang dilakukan pada Sabtu (20/6/2015) sekitar pukul 21.00 WIB, di wilayah Mulya Asih, Kelompok Matsori, menewaskan Warso (58) warga wilayah Mesuji Raya, Register 45 dengan luka bacok dan luka tembak," jelas Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor (Inf) CH Prabowo dalam keterangan tertulisnya kepada Lampung Online.

Diketahui, permasalahan ini berawal dari rebutan lahan garapan di Register 45 yang melibatkan Sayuti warga Mesuji Raya, dengan seorang warga sungai Ceper. Matsori, Ketua kelompok di wilayah tersebut sempat menengahi permasalahan, namun malah membuat keributan makin meluas.    

Keributan berlanjut pada malam harinya, sekitar 6 orang warga Sungai Ceper dengan mengunakan 3 sepeda motor, mendatangi kelompok Matsori sekitar pukul 21.00 WIB, dalam penyerangan itu, Warso (58) yang baru pulang sholat tarawih meregang nyawa di lokasi kejadian dengan luka tembak dan luka bacok.

“Mereka datang dengan tiba-tiba. Terdengar dua kali suara letusan senjata api. Sesaat setelah para penyerang pergi, kami mendapati salah seorang meninggal bersimbah darah, dan Santo mengalami luka bacok di dada kiri dan tembakan di dada,” kata saksi mata.  

Rebutan lahan kerap terjadi di hutan negara Register 45 tersebut. Selain itu, aksi premanisme juga tumbuh subur di kawasan tersebut.    

“Disini bentrokan atau rebutan lahan bisa terjadi setiap hari di beberapa wilayah di register 45. Tak jarang, bentrokan sampai menelan korban jiwa. Mereka kerap menjadikan senjata api rakitan dan golok sebagai senjata,” tutur saksi. (*)

Post Top Ad