 |
| Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong (kiri) dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo. (dok) |
LAMPUNG - Pascabentrok yang menewaskan satu orang dan satu lainnya terluka parah, situasi di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, masih mencekam, sehingga membuat banyak pihak merasa tak nyaman. Dari info yang diterima media, Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong, Kabid Humas dan Wadirkrimum sedang melakukan persiapan menuju Mesuji, Minggu (21/6/2015) malam.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulityaningsih sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut Sulis, sapaan akrabnya, keberadaan para petinggi Polda Lampung di Mesuji yakni ingin memberikan rasa aman bagi semua warga.
"Apalagi sekarang suasana Ramadan. Jadi, Kapolda ingin semua persoalan dapat segera terselesaikan dengan cepat dan baik," jelasnya, Minggu malam.
Seperti diketahui, Mesuji kembali bergolak saat Santo (35) warga Register 45 tewas tertembak oleh sekelompok preman pada pukul 21.00 WIB, Sabtu (20/6/2015).
Preman yang diduga berasal dari kelompok Sungai Ceper, Kecamatan Sungai Menang, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan itu hendak menguasai lahan seluas 200 hektare yang digarap warga Register 45.
Selain Santo, preman yang berjumlah tujuh orang dan mengendarai empat sepeda motor itu juga membuat Sarwo (52) terluka. Sarwo tertembak di bagian leher belakang dan tembus ke depan. Kedua korban ditembak di depan rumah warga di Dusun Rukun, Kecamatan Mesuji Timur, Mesuji.
Peristiwa penyerangan ini dipicu sengketa lahan antardua kelompok perambah di Register 45. Sejak dua hari lalu, salah satu kelompok tidak terima ada lahan yang diklaim miliki mereka, diduduki warga lain, seperti dilansir Metrotvnews.
Akibat kejadian ini, sebagian warga Register 45 mengungsi di kampung sebelah. Rumah mereka terlihat dalam kondisi kosong. Isu yang beredar, massa akan kembali menyerang warga Register 45 dalam waktu dekat. (*)
