 |
| Kajari Bandar Lampung Widiyantoro (kanan). (ist) |
LAMPUNG - Diperkirakan karena nilainya terlalu tinggi, pelaksanaan lelang dua aset terpidana korupsi yang kini menjadi buronan, yakni mantan Bupati Lampung Timur Satono di Kejari Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Jumat (8/5/2015) sepi peminat.
"Lelang tadi dimulai pukul 9.30 WIB sampai 10.30 WIB. Ada sembilan orang yang menghadiri lelang. Tetapi tidak ada peserta yang hadir," ujar Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bandar Lampung Widiyantoro.
Dia menduga, mungkin karena nilai dua aset tersebut yang terlalu tinggi, Rp 2 miliar, membuat orang enggan mengikuti lelang. Dua aset Satono yang dilelang ini yakni dua lahan dan bangunan yang berada di Jalan Ismail Balau, Kedamaian, atas nama Rice Megawati dan Satono.
Kejari Bandar Lampung akan menggelar lelang kedua terhadap dua aset Satono dua bulan mendatang, sekitar Juni-Juli 2015.
"Dua bulan lagi akan kami lakukan lelang kedua. Akan kami umumkan ke media massa setelah ada kepastian dari Kantor Lelang," jelas Widiyantoro.
Hadir juga dalam pelelangan ini Kepala Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung Leoke Larasati Agustina dan lima orang lain, seperti dilansir Tribunlampung.
Sementara, aset milik Sugiharto Wiharjo alias Alay, terpidana korupsi APBD Lampung Timur, yang juga buron, berupa 10 kendaraan telah ditaksir oleh Kantor Lelang.
"Harganya berkisar antara Rp 50 juta- Rp 108 juta. Sekarang kendaraan masih di Rumbasan (Rumah Barang Rampasan Negara)," kata Widiyantoro usai lelang aset Satono.
Kondisi 10 kendaraan berupa mobil ini masih bagus. Tetapi dari 10 mobil, hanya delapan yang bisa dihidupkan. Sedangkan dua mobil tidak bisa dihidupkan.
"Yang dua mobil pakai sistem PIN. Hanya Alay yang tahu PIN nya. Jadi mungkin jika nanti laku terlelang harus diganti dahulu rumah kuncinya," jelas Widiyantoro. (*)
