Begal Motor Terus Merajalela di Lampung, Warga Menjerit - MEDIA ONLINE

Hot

Sunday, May 3, 2015

Begal Motor Terus Merajalela di Lampung, Warga Menjerit


LAMPUNG - Aksi pembegalan sepeda motor terus merajalela di Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Setelah pada Jumat (1/5/2015), terjadi dua pembegalan di dua lokasi berbeda, peristiwa serupa kembali terjadi Sabtu (2/5/2015), sekitar pukul 06.30.

Kali ini peristiwa nahas itu menimpa dua warga yang dibegal dua pelaku bersenjata api (senpi) di jalan Raya Prokimal tepatnya di Jembatan Sidangsari, Kotabumi. Dari kedua korban, para pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor Honda Supra X 125 BE-6058-JW.

Korban Sukaji (45), warga Desa Kotaagung, Sungkai Selatan, Lampung Utara, usai melaporkan kejadian itu di Polres Lampung Utara, Sabtu, mengatakan awalnya dia mengendarai sepeda motor bersama anaknya, Sugeng, dari rumah hendak ke rumah kerabatnya.

Namun, di pertengahan jalan tepatnya di jalan raya Prokimal jembatan Kelurahan Sidangsari, Kotabumi, korban dibuntuti dua pemuda mengendarai sepeda motor. Kedua pemuda tersebut langsung memepet dan menyalip sepeda motor korban hingga laju kendaraan terhenti.

“Pada saat bersamaan seorang pelaku langsung turun dengan mengacungkan senjata api seraya mengancam akan menembak jika tidak menyerahkan sepeda motor,” ujar korban menirukan pelaku.

Karena takut ditembak, korban terpaksa menyerahkan sepeda motor dan para pelaku langsung kabur ke arah Kotabumi.

“Saya tidak dapat berbuat apa-apa karena takut ditembak. Saya lalu diantar warga yang melintasi jalan tersebut ke Polres Lampung Utara untuk melaporkan pembegalan itu,” ujar dia.

Sementara, warga Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, meminta aparat kepolisian segera memberantas begal atau pelaku perampasan sepeda motor dengan kekerasan, yang sering terjadi di wilayah itu.

"Hampir tiap hari terjadi pembegalan sepeda motor di Desa Sabah Balau dan desa tetangga lainnya," jelas Atun, warga Sabah Balau, Lampung Selatan (Lamsel).

Ia menyatakan, pelaku begal kerapkali melakukan aksinya secara berkelompok, minimal mengendarai dua sepeda motor dengan berboncengan. Mereka melakukan aksinya di sekitar perkebunan karet milik PTPN VII, mengingat daerah itu yang sepi.

Aksi perampasan sepeda motor oleh kawanan begal, lanjutnya, tidak semuanya berlangsung mulus karena beberapa di antara mereka yang akhirnya tertangkap oleh polisi maupun massa.

"Jika begal tertangkap massa dipastikan pelaku tidak bakal selamat, karena warga sudah geram dengan aksi mereka," kata Atun.

Ia mengharapkan polisi dapat memberantas begal, khususnya di wilayah Sabah Balau dan sekitarnya, karena aksi para begal itu telah meresahkan masyarakat. (dbs)

Post Top Ad