LAMPUNG - Komandan Korem (Danrem) 043/Gatam, Lampung, Kolonel (Arm) Winarto M.Hum memimpin rapat koordinasi (Rakor) dan peninjauan medan objek Pam Ops Imbangan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 tahun 2015. Rakor dihadiri As Ops Kasdam II/Swj, Danlanal, kepala staf Korem 043/Gatam, serta undangan dari Bea Cukai dan Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Sabtu (11/4/2015).
Rakor tersebut membahas mengenai pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke-60 dan peringatan ke 10 New Asian-African Strategic Partnership Tahun 2015, yang merupakan pertemuan antara Kepala Negara dan Pemerintahan Negara-negara dibawah dua Benua yang bertetangga.
"Kegiatan ini merupakan moment berskala Internasional yang perlu mendapat perhatian dan pengamanan yang maksimal. Sebagai tuan rumah tentunya perlu merencanakannya dengan matang agar nama baik Bangsa Indonesia sebagai Bangsa yang besar tetap terjaga," jelas Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Lampung Mayor (Inf) CH Prabowo, kepada Lampung Online, Minggu (12/4/2015).
Untuk itu Korem 043/Gatam sebagai satuan bawahan Jajaran Wilayah Kodam II/SWJ telah siap menjaga keamanan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke 60 dan Peringatan ke 10 New Asian-African Strategic Partnership Tahun 2015. Pengamanan ini telah direncanakan dengan efektif dan efisien serta terencana dihadapkan dengan objek pengamanan karena menyangkut nama baik, kewibawaan dan kehormatan Bangsa Indonesia di mata Internasional.
"Atas dasar tersebut, Korem 043/Gatam menyiapkan dan menyiagakan pasukan terbaiknya, dibantu Polri dan instansi terkait untuk pengamanan wilayah lintasan penyeberangan ke Ibukota," jelas Prabowo.
Danrem 043/Gatam Lampung Winarto beserta unsur rapat koordinasi pengamanan juga meninjau medan objek, di antaranya Pelabuhan Panjang, rute perjalanan ke Bakauheni, loket serta Dermaga penyeberangan kapal.
Sementara, Kodam Jaya juga menyorot terhadap barang-barang terlarang yang masuk wilayah Jakarta. Pengamanan terhadap masyarakat dan orang asing yang masuk dalam daftar cekal atau ada indikasi, sebagai bagian/anggota ataupun jaringan teroris nasional dan internasional, dan kerawanan kondisi sosial masyarakat. Kerawanan Kamtibmas baik sebagai akibat pengaruh situasi politik maupun pengaruh ekonomi. (desi)
