Carok Massal Kembali Terjadi di Madura, Dua Tewas - MEDIA ONLINE

Hot

Thursday, April 9, 2015

Carok Massal Kembali Terjadi di Madura, Dua Tewas


MADURA - Carok. Itulah istilah yang lazim dilontarkan warga Madura terhadap perkelahian dengan menggunakan senjata tajam seperti celurit. Aksi carok massal terjadi di Kabupaten Bangkalan dengan korban jiwa dua orang tewas. 

Aksi ini picu oleh seorang warga yang tidak terima ditegur ketika sedang mengebut di arena perayaan orkes melayu yang digelar di Desa Petapan, Kecamatan Labang.

Keterangan yang dihimpun menyebutkan, peristiwa berdarah itu terjadi Rabu malam (8/4/2015) sekira pukul 23.30 Wib. Kala itu warga Desa Petapan sedang bergembira menonton pesta orkes melayu. Saat asik berjoget, tiba-tiba seorang warga bernama Usman memacu motornya sembari memainkan gas yang menimbulkan suara nyaring.

Celakanya Usman memainkan sepeda motornya disekitar lokasi pesta orkes melayu. Karena suara knalpot mengganggu, akhirnya Usman ditegur oleh Jasuli, salah seorang warga Lembenah, Desa Sendeng Dajah, Kecamatan Labang, Bangkalan.

Ditegur di depan banyak orang, Usman pun turun dari sepeda motornya dan langsung menghampiri Jazuli. Tanpa banyak kata, Usman langsung menampar Jazuli.

"Karena tidak terima ditempeleng, Jazuli mengontak kawan-kawannya yang sedang nonton orkes. Hal sama dilakukan Usman. Kemudian terjadilah carok massal di dekat arena orkes melayu," papar Ismail, warga Desa Petapan, Kamis (9/4/2015).

Ketika carok massal itu terjadi, imbuh Ismali, kedua kelompok terlihat menghunus sajam, berupa celurit dan golok. Carok massal itu langsung membubarkan pesta orkes. Para penonton kabur dan menjauh dari lokasi karena takut terkena sabetan sajam.

"Carok massal itu menyisakan luka parah pada kedua kelompok. Bahkan, ada dua orang yang akhirnya meninggal dunia," imbuh Ismail. Menurut Ismail, terdapat delapan orang yang terlibat carok massal tersebut, seperti dilansir Skalanews.

Sementara Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo mengaku telah melakukan olah TKP.

"Dari pengumpulan barang bukti dan keterangan warga sekitar lokasi kejadian, kami simpulkan sementara pemicu perkelahian dua kelompok pemuda itu lantaran tersinggung karena ditegur," paparnya.

Meski begitu, AKP Andy Purnomo terus mendalami kasus carok massal tersebut. Sejumlah barang bukti seperti celurit, golok dan sandal jepit yang diduga milik pelaku disita polisi. "Selain itu, kami menerjunkan personel untuk mengamankan dua desa asal dua kelompok pemuda itu agar tidak terjadi aksi balas dendam," pungkasnya. (*)

Post Top Ad