Begal Jabung: Kampung Kami Memang Dikenal Kampung Perampok - MEDIA ONLINE

Hot

Sunday, April 26, 2015

Begal Jabung: Kampung Kami Memang Dikenal Kampung Perampok


JAKARTA - Dua oknum pelajar SMP dan SMA yang menjadi anggota komplotan begal di Jakarta dari Provinsi Lampung mengakui jika kampung halamannya di Kecamatang Jabung, Kabupaten Lampung Timur, dikenal sebagai kampung perampok.

“Kampung kami memang dikenal sebagai kampung perampok,” kata AN (17), pelajar kelas 1 SMA asal Jabung, Lampung Timur, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Menurut AN, para pelaku kejahatan asal Lampung kerap melarikan diri ke kampung halamannya. Di situ, mereka bersembunyi dari kejaran aparat polisi setelah suskes melakukan kejahatan di Ibu Kota.

“Sembunyinya di gubuk-gubuk dan di hutan-hutan,” cetusnya. Tidak hanya itu, AN juga bercerita soal kampungnya, Jabung, Lampung Timur yang dikenal sebagai kampung perampok itu.

“Kalau ada polisi datang dihadang sama anak kecil dan ibu-ibu,” ujarnya.

Hal ini diamini oleh Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik Zusen.

“Iya, dulu anggota pernah mau nangkap pelaku ke Jabung itu disembunyikan tersangkanya oleh orang-orang sana,” kata Handik.

Dua pelajar asal Jabung, Lampung Timur itu direkrut menjadi anggota komplotan begal pimpinan Zakaria. Sebelum diterjunkan ke lapangan, sang ‘kapten’ yang tewas dalam baku tembak dengan polisi di Tamansari, Jakbar itu melatih keduanya agar cekatan dalam beraksi.

“Mereka diberi semacam pelatihan dulu sebelum diikutkan ke lapangan oleh kaptennya Si Zakaria ini,” ungkap Handik. Dia mengatakan, kedua tersangka diberi imbalan atas keikutsertaannya dalam melakukan aksi begal tersebut.

“Bayarannya tergantung hasil curiannya. Biasanya motor hasil curiannya dijual Rp 1,5 juta sampai Rp 5 juta, itu nanti dibagi-bagi,” jelasnya. Dua tersangka itu merupakan anggota rekrutan baru. Mereka mengaku baru bergabung dua minggu, seperti dilansir Redaksi.

Menurut AN, sebelum dia dan FR turun ke lapangan, keduanya mendapatkan pelatihan dari Zakaria dalam hal kecekatan mencongkel kunci motor.

“Latihan dulu di Kemayoran, latihannya cuma 4 hari saja. Langsung bisa,” kata AN.

AN mengatakan, tidak butuh waktu lama untuk mengambil motor. Dia pun ‘dinobatkan’ sebagai ‘pemetik’ oleh tersangka Zakaria.

“Nggak susah kok itu, kan pakai kunci letter T, nggak sampai semenit,” ujar dia. (*)

Post Top Ad