Wartawan Fokus Lampung Pernah Diintimidasi di Tanggamus - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, January 27, 2015

Wartawan Fokus Lampung Pernah Diintimidasi di Tanggamus


LAMPUNG - PWI Lampung menyatakan ada indikasi pembunuhan terhadap Pemred Fokus Lampung, Benny Faizal, terkait dengan pemberitaan. Merespon hal tersebut, organisasi wartawan terbesar di Indonesia itu langsung membentuk Tim Investigasi.

“Hasil rapat antara PWI, LAKH (Lembaga Advokasi Wartawan) dan Dewan Kehormatan PWI di Kantor PWI, Selasa (27/1/2015), salah satunya membentuk tim investigasi terkait tewasnya Benny,” ujar Ketua PWI, Supriyadi Alfian, dalam keterangan persnya, Selasa.

Dalam rapat tersebut hadir Dewan Kehormatan PWI; Noverisman Subing, Heri Wardoyo dan Juniardi. Dari PWI antara lain; Supriyadi Alfian, Nizwar, M Tohamakshun, Adolf Ayatullah, Riko Firmansyah, Gandi Yusnandi dan Syahroni. Sedangkan dari LAKH; Ariansyah SH dan Rojali Umar SH.

Rapat PWI juga langsung melakukan pengumpulan bukti dan keterangan (pulbaket) awal terkait hal-hal kejurnalistikan dan ketidaklaziman dalam kasus tewasnya Benny Faizal. Dari hasil pengumpulan PWI, koran itu sedang secara intens memberitakan dugaan penyimpangan proyek di beberapa daerah, dengan indikasi korupsi yang cukup kuat. 

“Almarhum beberapa hari sebelumnya memang pernah curhat mendapat tekanan terkait pemberitaan,” ujar Juniardi. Aktivis transparansi informasi tersebut memang dikenal dekat dengan almarhum.

Dari pemeriksaan dan analisis pemberitaan Tabloid Fokus yang dilakukan saat rapat, pemberitaan korupsi di kawasan Kabupaten Tanggamus memang cukup besar porsinya dalam pemberitaan Fokus Lampung. 

“Dari informasi yang sudah ditindaklanjuti Dewan Kehormatan PWI, terkait dugaan korupsi di proyek tersebut juga telah terjadi intimidasi terhadap wartawan di sana (Tanggamus),” papar Juniardi.

Seperti marak dalam pemberitaan, Benny tewas setelah tertembus peluru dari bagian ketiak kiri hingga dada sebelah kanan, saat mencoba memergoki tiga orang dengan perilaku mencurigakan di depan kediamannya yang juga menjadi kantor Tabloid Fokus di bilangan Way Kandis, Bandar Lampung, Minggu (25/1/2015) sekira pukul 20.15 WIB. Kediaman korban yang dilengkapi CCTV memang sebelumnya sempat terjadi pencurian motor dan burung kicau. 

“Sementara memang belum bisa ditarik kesimpulan soal motif pelaku. Tetapi karakter curanmor dengan begal cukup berbeda. Jika begal di jalan memang biasanya melibatkan letusan senjata api, tapi curanmor di kompleks perumahan, biasanya senpi hanya digunakan untuk menakut-nakuti atau digunakan jika sudah sedemikian terdesak,” terang Noverisman Subing. 

Dari fakta sementara, motor yang jadi incaran pembunuh Benny belum terdapat upaya pengrusakan. Mantan Wabup Lamtim yang saat ini menjadi legislator di DPRD Lampung itu menegaskan, kasus tewasnya seorang pemred koran dengan cara ditembak juga merupakan kasus yang luar biasa. 

“Tidak hanya di Lampung, pemred tewas ditembak itu hal yang luar biasa dan menjadi perhatian sedemikian banyak pihak,” kata dia. Benny Faizal adalah alumnus Sekolah Jurnalisme Indonesia di Lampung dan telah lulus Uji Kompetensi Wartawan yang dilakukan oleh Dewan Pers.

Tim Investigasi PWI diketuai oleh Adolf Ayatullah Indrajaya dan diberi waktu selama seminggu melakukan pengumpulan data, untuk kemudian hasilnya akan diserahkan kepada lembaga terkait. PWI Lampung sendiri langsung diberi instruksi oleh PWI Pusat terkait kasus tewasnya Benny. 

“Tim Investigasi membuka semua kemungkinan yang ada terkait kasus ini dan akan memberi pendampingan sekuat-kuatnya supaya kasus ini bisa terungkap tuntas,” ujar Adolf. (rls/ruslan)

 

Post Top Ad