Presiden Ekuador Nyatakan Perang Melawan Meme - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, January 27, 2015

Presiden Ekuador Nyatakan Perang Melawan Meme


LAMPUNGONLINE - Presiden Ekuador, Rafael Correa, nampaknya gerah dengan berbagai sindiran yang ditujukan padanya lewat meme Facebook. Puncaknya, Correa memutuskan untuk membuat pasukan cyber untuk berperang melawan meme yang menyudutkan dirinya.

Sebagai permulaan, target pertama dari pasukan cyber Presiden Ekuador itu adalah laman Facebook bernama 'Crudo Ecuador'. Laman Facebook tersebut dikenal sangat vokal dan rajin membuat meme untuk menyindir para politisi Ekuador, utamanya Correa.

Salah satu meme terbaru Crudo Ecuador yang membuat Presiden Correa geram adalah meme yang memperlihatkan dirinya sedang membawa tas belanja di sebuah pusat perbelanjaan mewah di Belanda.



Dalam meme tersebut, Crudo Ecuador menyindir Presiden Correa yang tidak memegang kata-katanya sendiri.

Sebelumnya, Correa memang mewacanakan pajak pada warganya yang membeli barang-barang dari luar negeri secara online. Correa beralasan bila kebiasaan tersebut berakibat buruk bagi barang-barang buatan Ekuador. Alhasil, tentu saja meme tersebut sangat mencoreng namanya.

Padahal, Presiden Correa beralasan bila dia masuk ke dalam mal mewah Belanda itu untuk menghindari cuaca dingin. Sementara tas belanja yang dia pegang berisi pernak pernik dekorasi buatan Ekuador.

Tidak heran bila akhirnya Presiden Correa menuduh Crudo Ecuador telah dibiayai oleh partai oposisi sebagai bagian dari 'upaya sistematis' untuk menghancurkan reputasinya, Fusion.net (22/1/2015).

Bahkan, Presiden Correa mengklaim bila laman Crudo Ecuador dilengkapi dengan software 'teroris' canggih yang dapat mendeteksi semua mention tentang dirinya untuk diputarbalikkan guna mempermalukan dirinya.

"Hal itu sama seperti layanan pintar yang dipakai untuk mendeteksi aktivitas terorisme," ungkap Presiden Correa.

Sebagai tindakan perlawanan, pasukan cyber Presiden Correa berencana melakukan 'trolling' atau memenuhi laman Facebook Crudo Ecuador dengan postingan-postingan propaganda yang pro dengan pemerintahan Correa. Hal tersebut juga ditujukan untuk menekan dampak meme negatif terhadap dirinya.

"Kami sudah membuat perhitungan, dan kami akan menunjukkannya pada kalian minggu depan. Kami mempunyai ribuan pasukan cyber di sosial media yang siap untuk beraksi melawan kebodohan dan tindakan manupulasi ini," tambah Presiden Ekuador itu.

Langkah Presiden Correa yang membentuk pasukan cyber untuk melawan bully meme di media sosial ternyata bukanlah yang pertama. Metode 'balas dendam' seperti ini pernah dilakukan oleh pemerintah Venezuela, Meksiko, dan Nikaragua. (*)

 

Post Top Ad