BANDAR LAMPUNG -
Hanya karena saling beradu pandang, nyawa melayang. Itulah yang terjadi
pada Muria Dana (20) pada Sabtu malam (19/12/2014) lalu di Gg. Masjid,
Enggal, Tanjungkarang Pusat. Polisi membekuk dua tersangka pembunuh
Muria, yakni RM (15) dan YN (17), pelajar sebuah SMA swasta di Labuhan
Ratu, Bandar Lampung, Senin (22/12/2014).
RM dan YN mengeroyok Muria hingga tewas lantaran kesal saat keduanya beradu pandang dengan korban, usai menonton konser grup band asal Bandung, Superman is Dead (SID) dan Burger Kill, di Lapangan Saburai, Enggal, malam itu.
Kapolsekta Tanjungkarang Barat Kompol I Ketut Suryana mengatakan, RM dan YN tidak sendirian saat mengeroyok Muria. Keduanya dibantu oleh DL dan RG yang sampai saat ini masih dikejar polisi.
Menurut Ketut, Muria tewas akibat tusukan senjata tajam jenis badik. Dari penangkapan keduanya, polisi menyita dua unit motor Honda BeAT BE 3799 OT dan BE 8456 RT.
RM dan YN mengeroyok Muria hingga tewas lantaran kesal saat keduanya beradu pandang dengan korban, usai menonton konser grup band asal Bandung, Superman is Dead (SID) dan Burger Kill, di Lapangan Saburai, Enggal, malam itu.
Kapolsekta Tanjungkarang Barat Kompol I Ketut Suryana mengatakan, RM dan YN tidak sendirian saat mengeroyok Muria. Keduanya dibantu oleh DL dan RG yang sampai saat ini masih dikejar polisi.
Menurut Ketut, Muria tewas akibat tusukan senjata tajam jenis badik. Dari penangkapan keduanya, polisi menyita dua unit motor Honda BeAT BE 3799 OT dan BE 8456 RT.
’’Keduanya
ditangkap sekitar pukul 02.00 WIB tadi (kemarin). Awalnya petugas
meringkus RM di rumahnya di wilayah Kampungbaru, Kedaton. Baru setelah
itu menangkap YN yang tinggalnya juga tak jauh dari rumah RM,” katanya.
Polisi terpaksa menyarangkan timah panas di kaki RM dan YN saat penangkapan. Menurut RM, dirinya hanya ikut-ikutan saja mengeroyok Muria. Dia menyebut, RG yang telah menusuk Muria.
Polisi terpaksa menyarangkan timah panas di kaki RM dan YN saat penangkapan. Menurut RM, dirinya hanya ikut-ikutan saja mengeroyok Muria. Dia menyebut, RG yang telah menusuk Muria.
“Waktu nonton konser ketemu dia (korban,red). Terus 'sepelototan'. Yang menusuk itu RG,” katanya.
RM juga mengaku malam itu sebelum mengeroyok Muria, dia dan rekan-rekannya berpesta tuak. Dia menuturkan, setelah melihat Muria tergeletak, dirinya langsung kabur. Sementara itu, YN sendiri masih tergolek lemah di RS Bhayangkara Polda Lampung. Ditangan kirinya terpasang selang infus. Sementara, di kaki kanan YN terliat bekas luka tembak.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya sebelumnya mengatakan, polisi telah membentuk tim pemburu pembunuh Muria. Dery menyebut, ada dua tim yang dikerahkan. Tim tersebut gabungan personel satreskrim polresta dengan Polsekta Tanjungkarang Barat.
RM juga mengaku malam itu sebelum mengeroyok Muria, dia dan rekan-rekannya berpesta tuak. Dia menuturkan, setelah melihat Muria tergeletak, dirinya langsung kabur. Sementara itu, YN sendiri masih tergolek lemah di RS Bhayangkara Polda Lampung. Ditangan kirinya terpasang selang infus. Sementara, di kaki kanan YN terliat bekas luka tembak.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya sebelumnya mengatakan, polisi telah membentuk tim pemburu pembunuh Muria. Dery menyebut, ada dua tim yang dikerahkan. Tim tersebut gabungan personel satreskrim polresta dengan Polsekta Tanjungkarang Barat.
’’Polisi
masih mendalami kasus itu. Untuk sementara, polisi baru memeriksa satu
saksi, yang mengetahui peristiwa tersebut,” katanya, seperti dilansir jpnn.com.
Antoni Hidayat (20), rekan almarhum menuturkan, peristiwa tersebut terjadi setelah keduanya pulang menonton konser. Ketika di jalan, terjadi salah paham dengan seorang yang tak dikenal. Kemudian terjadilah keributan.
Antoni Hidayat (20), rekan almarhum menuturkan, peristiwa tersebut terjadi setelah keduanya pulang menonton konser. Ketika di jalan, terjadi salah paham dengan seorang yang tak dikenal. Kemudian terjadilah keributan.
”Pas
mau pulang sekitar pukul 20.30 WIB, di tengah jalan terjadi salah paham
dengan orang yang tak dikenal. Kemudian terjadi keributan. Saya coba
melerai. Orang itu mengeluarkan senjata tajam dan mengejar Dana,”
ucapnya. (*)