BANDAR LAMPUNG -
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menyebutkan, Pasar Tengah akan
dikembangkan menjadi pusat penjualan batu akik di Kota Bandar Lampung.
"Lampu
dan fasilitas lainnya akan ditambah, sehingga jika pedagang batu akik
berjualan pada malam hari, itu bisa dilakukan," kata Herman, Senin
(24/11/2014).
Dia
mengatakan pedagang batu diminta segera pindah ke Pasar Tengah atau
Pasar Mambo yang ada di wilayah Kecamatan Telukbetung Utara. Ia
mengimbau kepada pedagang yang berdagang di pinggir jalan, segera pindah
ke pasar yang telah disediakan oleh Pemkot.
"Berdagang
malam pun bisa, sebab telah disediakan lampu penerangan. Saya sediakan
lampu agar bisa berdagang di sana," ujar wali kota.
Herman
mengungkapkan, jika memang masih ingin berdagang di pinggir jalan
dipersilakan, tapi jangan sampai mengganggu arus lalu lintas.
"Sebenarnya
tidak boleh berdagang di depan toko, saya kena marah nanti sama yang
punya. Yang tertib saja kalau berjualan, saya janji tidak akan
mengusir," kata Herman HN.
Sebelumnya, penjual batu akik mengungkapkan ingin difasilitasi pemerintah kota (Pemkot) untuk berjualan batu akik.
"Kami
ingin usaha ini menjadi perhatian Pemkot, salah satunya dengan
dibuatkan tempat yang layak," kata Sukamto pedagang batu akik di Pasar
Tengah, seperti dilansir skalanews.com.
Ia
mengatakan, sebenarnya para pedagang di Pasar Tengah ingin ada
perhatian lebih terhadap lapak usaha ini dengan dibuatkan tempat yang
layak. Ia mengungkapkan jika hujan para pedagang kembali menggulung
dagangannya, jika berkenan Pemkot dapat menyediakan lahan.
Hal senada diungkapkan pedagang lainnya, bahwa jika tidak ada tempat semacam ruko akan terlihat kumuh.
"Tempat akan kumuh dan pembeli akan sungkan berkunjung," kata Rifki pedagang batu akik.
Ia
mengatakan kalau bisa ada tempat khusus tidak perlu permanen. Namun,
dirinya dan pedagang lain menolak jika ada rencana pemindahan lokasi
penjualan batu cincin ini.
"Semua
orang tahunya di sini. Kalau dipindah ya kami tidak ingin nantinya
pembeli pada sepi, apa bila pindah ke Pasar Bambu Kuning yang letaknya
sebelahan saja kami tidak ingin," ungkap Rifki. (*)