Pemeriksaan Hewan Kurban Mulai H-7 - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, October 16, 2012

Pemeriksaan Hewan Kurban Mulai H-7

ilustrasi

BANDARLAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) terus mempersiapkan diri untuk menghadapi hari raya Idul Adha. Ini guna mengantisipasi adanya hewan kurban yang terinfeksi penyakit. Untuk itu, Disnakkeswan telah membentuk tim pengawas kesehatan hewan.

“Pekan lalu kami telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kabupaten /kota se-Provinsi Lampung guna membahas persiapan Idul Adha. Dalam kesempatan tersebut juga kami memberikan pengarahan kepada seluruh petugas kesehatan, untuk memberikan pelayanan pemeriksaan hewan di tempat-tempat pemotongan,” terang Kepala Bidang Bina Produksi Kesehatan Hewan Disnakkeswan Lampung, Arsyad, saat dikonfirmasi, Senin (15/10).

Arsyad menjelaskan, pada pelaksanaan pemotongan hewan kurban, Disnakkeswan di kabupaten/kota akan terjun ke lapangan, guna memastikan hewan-hewan yang dipotong tersebut aman untuk dikonsumsi. “Disnakkeswan Provinsi Lampung hanya akan melakukan pengawasan. Yang akan terjun ke lapangan adalah pihak dari kabupaten/kota,” jelasnya.

Menurutnya, tim tersebut akan melakukan pengawasan di seluruh wilayah Lampung. Pengawasan itu akan dimulai pada H-7 hingga pelaksanaan Hari Raya Idul Adha mendatang. Tim terdiri dari dokter dan mantri hewan, melakukan pengecekan terhadap kesehatan hewan-hewan miliki masyarakat.

“Jika ditemukan penyakit yang berbahaya, seperti penyakit cacing hati, anthrax, dan penyakit hewan lainnya, maka dilarang disembelih untuk kurban,” tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar masyarakat yang akan membeli hewan kurban, harus menanyakan surat keterangan sehat pada para pedagang. Jika hewan yang akan dibeli tidak dilengkapi dengan surat keterangan sehat dari Disnakksewan, dikhawatirkan terinfeksi penyakit. “Jadi hewan tersebut jangan dibeli,” tegasnya.

Terpisah, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Ahmad Junaidi Auli mengatakan, Disnakkeswan harus pro aktif melakukan pemeriksaan kesehatan, terlebih menjelang Idul Adha. “Pihak terkait harus menjemput bola, harus turun ke lapangan. Dengan demikian maka hewan kurban benar-benar sehat dan layak dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Ditambahkan, pengecekan kesehatan hewan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan dibantu dinas-dinas terkait di kabupaten/kota. Jangan hanya dilakukan menjelang Idul Adha saja. “Hal ini penting. Meski Lampung dinyatakan bebas anthrax, dikhawatirkan ada hewan yang didatangkan dari luar. Kita juga harus waspada terhadap cacing-cacing yang terkandung pada hewan ternak. Itu juga sangat berbahaya,” tandasnya. (lan/fik)

Post Top Ad