Lampung Target Jadi Produsen Ternak No.1 - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, October 16, 2012

Lampung Target Jadi Produsen Ternak No.1


BANDARLAMPUNG – Peternakan merupakan sektor yang tidak dapat dipisahkan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Lampung. Saat ini terdapat sejumlah komoditas peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan di Lampung, yakni sapi potong, kerbau dan kambing.
Berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Lampung, hingga Oktober 2012, populasi sapi potong mencapai 798.459 ekor, kerbau 33.124 ekor, dan kambing1.086.584 ekor. Jumlah tersebut berbanding terbalik dengan kebutuhan konsumsi daging masyarakat Lampung, setiap tahunnya hanya menghabiskan 49-50 ribu sapi potong.
    
Kepala Bidang Bina Produksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Arsyad menjelaskan, tingginya populasi ternak di Lampung mendorong pemerintah pusat untuk menetapkan Lampung sebagai lumbung ternak nasional.
’’Saat ini kita menduduki peringkat ke lima nasional, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Dengan potensi yang kita miliki, kita optimis sektor peternakan Lampung akan terus meningkat. Melalui koordinasi yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat, kita menargetkan ke depannya Lampung menempati urutan pertama,’’ katanya, Senin (15/10).
    
Arsyad melanjutkan, mengingat  serapan ternak di Lampung tidak terlalu besar, sapi potong, kerbau dan kambing dari Lampung dikirim untuk memenuhi kebutuhan di hampir seluruh Jabodetabek, Palembang, Bengkulu, dan daerah lain di Sumatera. Untuk sapi potong dan kambing, setiap tahunnya Lampung melakukan pengiriman ke berbagai daerah masing- masing 310 ribu ekor sapi dan 99.836 kambing.  
    
’’Hingga Oktober tercatat sekitar 319.812 kepala keluarga (KK) yang beternak sapi potong. Perputaran uang pada ternak rakyat ini setiap tahunnya minimal mencapai Rp15-18 juta per KK. Oleh sebab itulah Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan pendampingan dan penyuluhan agar peternak dapat merawat ternaknya dengan baik,’’ ujarnya.
     
Salah satu upaya tersebut, imbuh dia, melalui Gerakan Terpadu Peningkatan Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Gardunak). Pada gerakan ini, peternak tidak terburu-buru memotong atau menjual sapi betina yang produktif. Sapi betina produktif harus diusahakan memiliki keturunan dulu. Sementara yang jantan, dipotong atau dijual setelah beratnya ideal yakni 250 kg dan berusia 2 tahun.
    
Ditambahkan, tersedianya sumber pakan yang melimpah, seperti daun jagung, tebu, rumput dan lainnya,  menjadi salah satu pendukung tingginya populasi ternak di Lampung. ’’Dengan potensi yang kita miliki, kedepannya diharapkan generasi muda Lampung dapat melihat ini sebagai peluang kerja yang cukup bergengsi. Kita bisa makmur dan kaya melalui peternakan,’’ tuntasnya. (lan/niz)

Post Top Ad