Kredit UMKM Rp22,49 Triliun - MEDIA ONLINE

Hot

Monday, October 22, 2012

Kredit UMKM Rp22,49 Triliun


BANDARLAMPUNG – Asset perbankan Provinsi Lampung meningkat pesat. Asset gabungan bank konvensional, syariah dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) per Agustus 2012 sudah berada diangka Rp47,5 triliun. Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Lampung, terjadi peningkatan signifikan pula untuk kredit modal kerja (KMK). Hal ini sesuai dengan yang diinginkan BI. Yakni agar perbankan dapat terus mendukung KMK, terutama bagi industri kreatif Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 
    
’’Kredit modal kerja Alhamdulillah sudah dominan. Sekarang ini mencapai Rp14,1 triliun. Sedangkan konsumsi hanya Rp10,7 triliun, dan investasi Rp6,2 triliun,’’ ujar Manager Unit Kajian Ekonomi KPB BI Lampung Haryanto. Haryanto mengatakan, pihaknya memang mengharapkan agar produktifitas KMK dapat terus meningkat. ’’Artinya kalau orang berinvestasi untuk modal kerja itu mendorong produktifitas bukan untuk konsumsi,’’ jelasnya.
    
Nah, untuk meningkatkan KMK pada perbankan di Lampung, Haryanto menuturkan, bila KPW BI Lampung mengharapkan terus adanya kesinergisan antara kebijakan fiscal, sektoral dan moneter. ’’Jadi ketiga sektor itu bersama-sama mendorong kredit ini. Terutama untuk modal kerja, supaya UMKM itu bukan hanya korporasi tapi bisa terus produktif,’’ urai dia.
    
Haryanto melanjutkan, saat ini kredit UMKM sudah mencapai Rp22,49 triliun atau mencapai 39 persen. ’’Kalau melihat trend-nya, selama tahun 2012 terus meningkat. Untuk kualitasnya secara keseluruhan non performing loan (NPL). Untuk gross-nya sekarang sampai dengan Agustus berada di posisi Rp2,68 triliun,’’ bebernya.
    
Sedangkan secara month to month (bulan ke bulan/mtm) Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada Agustus 2012 berada diangka Rp53,37 triliun. ’’BOPO ini kan mencerminkan tingkat efisiensi operasional perbankan. Artinya semakin rendah semakin bagus,’’ jelas Haryanto.
            
Sementara untuk dana pihak ketiga mencapai Rp24,9 triliun, sehingga loan to deposit ratio (LDR) mencapai 124. ’’Ini menunjukan perbankan Lampung cukup mendukung atau mengakselerasi dalam hal pembiayaan kreditnya dana sebagai lembaga intermediasi dana yang dihimpun dalam masyarakat kemudian disalurkan dalam bentuk kredit,’’ tuntasnya. (eka/niz)

Post Top Ad