Taufik Tawari JK Loncat ke PDIP - MEDIA ONLINE

Hot

Wednesday, August 8, 2012

Taufik Tawari JK Loncat ke PDIP

Jusuf Kalla dan Taufik Kiemas

JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Partai PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, menawari mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK), bergabung ke partainya. Pertimbangannya, karena JK sangat mendukung pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta.
 
"Bahkan saya baru tahu kalau ternyata yang mendorong Jokowi ke Jakarta (jadi cagub) adalah Pak JK," ujar Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu di Gedung DPR, Selasa (7/8).
 
Dukungan dari JK itulah, membuat PDIP semakin yakin kalau Jokowi akan mampu berbicara banyak di Pilkada pada putaran kedua DKI Jakarta September mendatang. "Pak JK dan Jokowi mempunyai karakter kepemimpinan yang berbeda. Tegas, berwibawa, dan merakyat," katanya.
 
Meski begitu, suami mantan presiden Indonesia Megawati Soekarno Putri itu, tidak yakin JK akan bersedia masuk ke PDIP. Sebab, JK merupakan tokoh yang sangat disegani dan disayangi oleh kader Partai Golkar. "PDIP terbuka buat Pak JK. Tapi Pak JK mau tidak gabung (ke PDIP) ? Tanya saja ke Pak JK," kata Taufiq.
 
Ketua DPP PDIP, TB Hasanuddin menilai tawaran Taufiq Kiemas tersebut hanya bersifat personal dan bukan mewakili institusi partai. Apalagi tawaran tersebut hanya dilatarbelakangi oleh dukungan JK kepada Jokowi. "Bukan atas nama partai (PDIP). Itu hanya ide Pak Taufiq saja," terangnya.
 
Tetapi Wakil Ketua Komisi I itu mengaku bangga jika tokoh sekaliber JK mau bergabung dengan partai berlambang kepala banteng itu. Di mata TB, JK merupakan figur yang prestasinya sudah teruji, baik selama menjadi wakil presiden maupun sebagai ketua umum Partai Golkar. "Tak ada yang menyangsikan kemampuan JK," papar TB.
 
Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, tidak mau berspekulasi (menduga-duga) menyikapi pemberitaan JK yang “dibujuk” beberapa partai termasuk PDIP. Menurut Idrus, JK sebagai kader dan tokoh Golkar tidak perlu dipertanyakan lagi kesetiannya kepada Golkar. "Saya tidak yakin Pak JK akan meninggalkan Golkar," ujar Idrus.
 
Apalagi, lanjut Idrus, berita ”lamaran” partai ke JK bukan sesuatu yang baru. Beberapa waktu yang lalu media santer memberitakan bahwa ada beberapa partai yang melamar JK jadi capres. "Buktinya sampai saat tidak ada yang terbukti serius mendekati JK. Untuk itu, dalam politik jangan berspekulasi," tegas Idrus. (wmc/een)

Post Top Ad