Kepincut Jadi Progammer, Mundur dari PNS - MEDIA ONLINE

Hot

Saturday, April 14, 2012

Kepincut Jadi Progammer, Mundur dari PNS

Add caption
SRI WAHONO lahir 35 tahun lalu, atau tepatnya 5 April 1977. Ia anak seorang petani kampung yang sederhana. Dari kecil dididik oleh orang tuanya untuk menjadi ustad/kyai, sehingga pendidikan dasar sampai menengah diselesaikan di sekolah agama di kampungnya. 

Mulai merantau ke kota sejak menempuh pendidikan menengah atasnya di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Metro sekaligus menjadi pengurus Mushola untuk menghemat biaya sewa kamar selama sekolah.
Lulus MAN 1 Metro, Wahono mengikuti tes masuk ke Universitas Lampung (Unila). Setelah lulus tes masuk di Jurusan Teknik Sipil Unila tahun 1994, perjalanan hidupnya mulai berubah. Sejak belajar Turbo Pascal di kuliahnya, ia lebih asik dengan pemrograman ketimbang mata kuliah teknik sipilnya. ”Sambil bekerja di rental komputer milik teman kuliah, saya sudah memberanikan diri mengerjakan proyek-proyek software di berbagai perusahaan dan instansi,”beberWahonokepada Lampung NewsPaper, kemarin.
Proyek pertamaWahono adalah sistem pencatatan telepon umum di Telkom Kandatel Tanjungkarang, kemudian sistem keuangan di RS Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Sistem perbankan juga digarapnya dan sampai sekarang ada tujuh BPR di Lampung yang telah menggunakan produk software yang telah dibuatnya. Namun yang paling banyak digarap oleh Wahono adalah software untuk perdagangan di banyak perusahaan dagang.
Akhirnya kuliahnya di Teknik Sipil ditinggalkan karena dunia pemrograman lebih menarik hatinya dan ia memutuskan untuk menikah dalam usia yang masih sangat dini (20 tahun). Sampai sekarang ia sudah dikaruniai 3 orang anak buah pernikahannya dengan Ninuk Palupi. Pada tahun 2000 ia memutuskan untuk membuat usaha sendiri bersama istrinya dengan modal sekitar Rp1 juta yang merupakan sisa uang selama bekerja di rental komputer, ia membuat toko kelontongan untuk anak-anak asrama tempatnya kost.
Selain berdagang, Wahono juga mengerjakan jasa desainer freelance surat kabar dan tabloid mingguan lokal di Lampung dengan komputer sewaan. Hasil dari dagang dan desainer grafis inilah yang digunakan untuk memajukan usahanya di bidang IT terutama software house yang sangat digemarinya. Pada tahun 2001 dengan menjual anting emas istrinya, akhirnya badan usaha CV. Aztech pun dapat terbentuk. Dan untuk memperdalam dunia pemrograman, akhirnya mulai kuliah lagi di IBI Darmajaya (dulu STMIK Darmajaya) tahun 1998 dan berhasil menjadi lulusan terbaik pada tahun 2002.
Usaha dengan modal minim memang sulit karena harus bersaing dengan perusahaan bermodal besar. Disaat usaha agak sepi, demi untuk menyelesaikan kuliah dan menghidupi keluarganya, akhirnya ia tergoda juga untuk melamar dan diterima sebagai karyawan di beberapa perusahaan. Namun jiwa wirausahanya tidak bisa diganti begitu saja. Sehingga tidak pernah betah bekerja sebagai karyawan, seperti menjadi programmer di Lampung Post, programmer di PT. Central Pertiwi Bahari, juga sebagai dosen lepas di IBI Darmajaya. Petualangan menjadi karyawan berakhir setelah diterima sebagai PNS di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Lampung Selatan tahun 2004, namun hanya sanggup dijalaninya 2 minggu.
Setelah nekad keluar dari PNS, akhirnya ia mulai serius melanjutkan usaha yang telah lama dirintisnya dengan susah payah, dan mulai mengangkat beberapa orang karyawan. Kini perusahaan yang dibangunnya dengan nama CV. Aztechsoft International mempunyai produk unggulan yang sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia. Nama produknya adalah Acosys, yaitu sebuah software akuntansi untuk perusahaan dagang. Dan sampai sejak itu usahanya hanya konsentrasi di produk Acosys ini saja.
Perusahaan yang mempunyai situs resmi www.acosys.co.id itu kini telah melahirkan banyak wirausaha-wirausaha baru di bidang IT dengan membuka peluang menjadi dealer untuk pemasaran dan perawatan Acosys. Sampai sekarang sudah ada 23 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan perusahaan yang berkantor pusat di Jl. Urip Sumoharjo No. 20B Bandar Lampung itu sudah membuat cabang di Jakarta untuk memudahkan konsolidasi nasional dalam pemasaran produknya. Sampai saat ini Acosys telah digunakan ribuan perusahaan di seluruh Indonesia.
Kalau sebelumnya Acosys dibangun dari software berbayar produk Microsoft (Visual Basic), namun untuk versi terbaru yaitu Acosys Versi 4 yang sudah dirilis dilakukan perombakan besar-besaran dengan berbagai fitur-fitur baru unggulannya, dan dibangun dari compiler open source yaitu FreePascal (www.freepascal.org) dan menggunakan RAD (Rapid Application Development) yang baru yaitu MSEGUI (www.msegui.org). Bahkan perusahaan milik Wahono inilah yang telah mensponsori website untuk MSEGUI ini. Kiprahnya di dunia pemrograman open source telah dimulai sejak tahun 2007, bahkan dia juga telah membuat proyek open source sendiri yaitu pembuatan report engine untuk MSEGUI yang bernama Repaz(https://sourceforge.net/projects/repaz) dan juga mse-installer yaitu installer gratis untuk MSEGUI.
Target yang ingin dicapainya adalah Acosys V4 nanti dapat dipasarkan di manca negara dan bisa membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia internasional. Ia sangat yakin bahwa sebenarnya anak-anak negeri ini banyak yang cerdas, dan punya peluang besar untuk menjadi pengusaha IT walaupun dengan modal yang sangat kecil. Karena dunia pemrograman tidak membutuhkan biaya tinggi bahkan untuk memproduksi software-software unggulan yang berstandar dunia. Pemrograman hanya membutuhkan ide-ide kreatif dari para programmer. Karena ia sendiri pernah menjalani hampir setahun membuat program dari laptop bekas dengan sumber daya aki mobil, karena pada saat itu rumahnya yang di pedalaman tidak dapat dijangkau listrik PLN. (een)

Post Top Ad