Kasus Polisi Mutilasi Anak Kandung Tak Bisa Digeneralisir - MEDIA ONLINE

Hot

Monday, February 29, 2016

Kasus Polisi Mutilasi Anak Kandung Tak Bisa Digeneralisir

Brigadir Petrus Bakus

MEDIA ONLINE -
Anggota Intelkam Polres Melawai, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus tega berbuat sadis dengan membunuh dan memutilasi anak kandungnya. Atas insiden tersebut, Komisioner Kompolnas, M Nasser menilai adanya persoalan kejiwaan pada oknum anggota Polri itu.

"Tentu ini problem kejiwaan seorang anggota Polri," ujar Nasser, Senin (29/2/2016).

Nasser mencatat, aksi kekerasan yang dilakukan anggota Polri bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, di Riau, Bripda Simanjuntak juga tega menembak istrinya. 

"Ini kan kasus ya, terjadi juga di beberapa tempat, di Riau seorang anggota Bripda Simanjuntak menembak istrinya, di Jateng seorang anggota Polri menembak mertuanya," imbuhnya.

Meski demikian, Nasser menyebut kasus-kasus kejiwaan anggota Polri itu tak berarti apapun jika menilik jumlah personil Korps Bhayangkara yang mencapai 440 ribu.

"Jadi saya pikir begini, jumlahnya 440 ribu kalau ada kejadian seperti ini dalam setahun bisa 2-5 orang. Tingkat kemaknaanya tidak bermakna," sambungnya.

Meski demikian, Nasser meminta sebagai aparat penegak hukum sekaligus pengayom masyarakat, harus bisa membuat rasa aman, seperti dilansir Okezone

Khusus kasus tersebut, Nasser meminta agar dilakukan analisa dan evaluasi komprehensif oleh kepolisian. Terlebih pelaku mengidap skizofren dan mengaku mendengar bisikan misterius sebelum berbuat sadis.

"Kasus demi kasus harus diperhatikan harus dilakukan analisa dan evaluasi secara komprehensif. orang ini kan halusinasi bisik-bisik. Halusinasi untuk skizofren gejala yang signifikan. Jadi orang ini dalam keadaan di luar kesadaran," tandasnya. (*)

Post Top Ad