 |
| Penangkapan militan ISIS di Malaysia. (ilustrasi/ist) |
LAMPUNG UTARA - Warga Desa Sidorahayu, Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, membenarkan bahwa ketiga warga Lampung Utara yang diamankan pihak berwajib dikenal pendiam dan sangat tertutup di lingkungannya. Ketiganya diamankan Tim Densus 88 Antiteror Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (19/6/2015) lalu.
Menurut Trimo, paman Trimanto Sarimin Warkam, warga yang ikut diamankan Densus 88, di Kotabumi, pihaknya sering melihat tamu asing yang datang ke rumah keponakkan itu Trimanto tersebut. Sepengetahuannya, keponakannya itu pendiam dan jarang bergaul.
"Saya sering melihat dia kedatangan tamu, tapi saya tidak kenal. Mungkin itu tamu pengajiannya. Keponakan saya itu banyak tamunya, dan orangnya diam serta jarang bergaul," ujarnya, Minggu (21/06/2015).
Menurut pengakuan Kasiyem (34), kakak kedua Trimanto, bahwa dirinya juga sering diminta oleh ibunya (Kasiati Warkam) untuk mengikuti pengajian yang menurut ibunya tersebut adalah ajaran yang benar.
"Ibu selalu meminta kami agar mengikuti pengajiannya, tapi kami menolaknya. Ibu selalu bilang jika pengajiannya yang benar berdasarkan tuntunan Islam," kata Kasiyem. Namun karena sering menolak ajakan ibunya tersebut, Kasiyem dikucilkan oleh keluarganya.
"Saya didiamkan oleh ibu, dan sudah tidak dianggap sebagai anaknya lagi," ujarnya, seraya mengatakan di dalam keluarganya yang tidak mengikuti ajaran ibunya itu telah dianggap tiada atau dibuang dari keluarga.
Kapolsek Abung Semuli Lampung Utara, AKP Tri Handoko membenarkan adanya penangkapan terhadap tiga warga Abung Semuli oleh Tim Densus 88 di Bandara Soekarno-Hatta, seperti dilansir Rimanews.
"Hasil koordinasi dengan kades adalah benar mereka warga Desa Sidorahayu Kecamatan Abung Semuli, namun untuk informasi yang lain, kami belum dapat konfirmasi lebih lanjut, tapi coba ke Satuan Intel Polres Lampung Utara," kata Tri Handoko. (*)
