LAMPUNG ONLINE - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam mengharapkan, rencana penggabungan anjungan tunai mandiri antara empat bank BUMN dapat terealisasi pada 2015.
"Kami harapkan, tahun ini sudah ada ya (penggabungan ATM). Sehingga bisa lebih efisien dan merata," kata Asmawi saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Asmawi menuturkan, pihaknya bersama tiga bank BUMN lain yaitu Bank Mandiri, BTN, dan BNI terus mengkaji dan mendata jumlah masing-masing ATM dan sebarannya.
Menurut Asmawi, saat ini terjadi penumpukan ATM bank-bank BUMN dalam satu titik lokasi, namun justru belum menjangkau tempat lain yang belum terdapat mesin ATM-nya.
"Jadi sebarannya, misalnya di satu tempat terlalu banyak, maka kami kurangi dari 4 menjadi 1 atau 2 ATM saja. Di tempat lain kami tambah, karena ini supaya merata dan efisien," kata Asmawi.
Oleh karena itu, lanjut Asmawi, apabila ada bank BUMN ada yang berencana membeli mesin ATM sebaiknya jangan dilakukan karena akan ada rencana relokasi ATM.
Asmawi menambahkan, akan dilakukan pilot project untuk penggabungan ATM bank BUMN, namun ia tidak menyebutkan secara detil jumlahnya.
"Gak perlu jumlahnya, yang penting ini jalan dulu. Nanti akan ad pilot project yang kemudian akan jadi role model," kata Asmawi, seperti dilansir Skalanews.
Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan, telah menerima rencana konsolidasi anjungan tunai mandiri (ATM) oleh empat bank BUMN.
Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, keempat bank BUMN yakni Mandiri, BNI, BRI, dan BTN, telah melaporkan kepada bank sentral terkait sistem konsolidasi ATM tersebut. Namun ia belum menjelaskan secara detil model bisnisnya.
"Konsolidasi ATM bank BUMN akan mendukung rencana interkoneksi dan interoperabilitas antar bank," ujar Ronald.
Menurut Ronald, apabila bank-bank saling terkoneksi satu sama lain, maka akan meningkatkan efisiensi bagi perbankan itu sendiri, serta dan kemudian akan memberikan kenyamanan bagi nasabah untuk bertransaksi. (*)