LAMPUNG - Dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau 31 Mei yang dilaksanakan setiap tahun, mahasiswa Fakultas Kedokteran di Provinsi Lampung melaksanakan gerakan menyerukan para perokok berpuasa dan menghentikan merokok, serta menukar rokok dengan coklat. Aksi mahasiswa tersebut dilakukan di Bandar Lampung, Minggu (31/5/2015).
"Gerakan ini menyerukan para perokok agar berpuasa tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia. Rokok ditukar dengan coklat bertujuan menarik perhatian masyarakat tentang bahaya kebiasaan merokok dan dampak buruk bagi kesehatan," kata Marliando, salah satu mahasiswa.
Pihaknya mengimbau pengguna jalan dan warga kota ini untuk menukarkan rokoknya dengan coklat dan permen yang telah dibawa. Aksi ini dilakukan untuk mengajak masyarakat, khususnya masyarakat Kota Bandar Lampung, menjadi sehat.
"Kami membawa coklat dan permen untuk kami tukarkan bagi masyarakat yang merokok. Selain itu, juga ada selebaran yang kami buat sendiri yang bertuliskan peringatan dan imbauan tentang bahaya rokok yang memang sudah menjadi gaya hidup," ujar Marliando.
Ia sangat menyayangkan jika saat ini generasi muda sudah menjadi pecandu rokok. Oleh karena itu, perlu pengawasan khusus dari pemerintah terkait dengan perokok usia muda.
Diperkirakan kebiasaan merokok setiap tahun menyebabkan kematian sebanyak 5,4 juta jiwa. Negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini pada tahun 1987, seperti dilansir Beritasatu.
Dalam satu dasawarsa terakhir, gerakan ini menuai reaksi, baik berupa dukungan dari pemerintah, aktivis kesehatan, organisasi kesehatan masyarakat, maupun penentangan dari para perokok, petani tembakau, dan industri rokok.
Aksi yang diikuti oleh 50 mahasiswa ini tanpa ada pengawalan pihak kepolisian. Pedemo merupakan gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mahasiswa kedokteran Lampung, yaitu dari Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) dan Universitas Malahayati. (*)