LAMPUNG ONLINE - Masyarakat muslim di Bumi bagian utara, khususnya kawasan Islandia, harus berpuasa dengan rentang waktu terpanjang, yakni 22 jam. Hal ini berbeda dengan muslim yang berpuasa Ramadan di belahan Bumi lainnya, termasuk Indonesia.
Dilansir Huffingtonpost dan Okezone, Jumat (19/6/2015), perbedaan lamanya waktu puasa Ramadan ini lantaran kemiringan Bumi dalam perputarannya atau yang dinamakan dengan rotasi Bumi. Bahkan di daerah kutub Utara, Matahari bisa bersinar terus-menerus hampir 24 jam sehingga menyebabkan puasa di wilayah tersebut lebih lama.
Huffingtonpost juga mengungkap, lamanya waktu puasa atau waktu antara subuh hingga maghrib berdasarkan negara-negara di seluruh dunia. Kota Reykjavik, Islandia, menempati urutan pertama dengan lama waktu puasa 22 jam dan Stockholm di Swedia dengan waktu terpanjang 20 jam 17 menit.
Selain itu, kota Alaska di Amerika Serikat menempati urutan ketiga untuk waktu lamanya berpuasa dengan 19 jam 45 menit. Sementara Indonesia, lamanya waktu berpuasa ialah 13 jam satu menit.
Negara yang paling cepat untuk waktu puasa ditempati oleh Punta Arenas di Chile. Di negara ini, puasa dari subuh hingga datang waktu maghrib ialah sembilan jam 43 menit.
Untuk mengetahui waktu salat di seluruh negara yang ada di dunia, mulai dari Fajr (subuh) hingga Isya, pengguna bisa mengakses website Islamicity. Di website ini, pengguna bisa memasukan nama kota beserta negara.
Setelah itu, akan tampil tab baru dengan opsi atau pilihan tampilan harian, mingguan, maupun bulanan. Website ini juga berisikan penjelasan mengenai sejarah Islam serta akses untuk video streaming. (*)
