BBPOM Lampung Temukan Produk Kedaluarsa di Swalayan - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, June 23, 2015

BBPOM Lampung Temukan Produk Kedaluarsa di Swalayan

ilustrasi

BANDAR LAMPUNG - Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Lampung menemukan produk makanan kaleng yang telah kedaluarsa dan tidak memiliki label, di beberapa pasar swalayan ternama di Kota Bandar Lampung, Senin (22/6/2015). Petugas menyita produk tersebut demi kenyamanan konsumen berbelanja.

Sidak petugas BBPOM Lampumg ke sejumlah pasar swalayan di Kota Bandar Lampung di awal bulan suci Ramadhan ini, diikuti petugas Dinas Kesehatan Lampung, Dinas Perdagangan Lampung, dan Dinas Koperindag kota Bandar Lampung. Petugas menyisir sejumlah produk yang terpajang di etalase, maupun barang makanan yang diletakkan di lantai pasar swalayan.

BBPOM mendapati produk makanan kemasan berupa sosis yang dikemas ulang namun tidak memiliki tanggal kedaluarsa dan nama produk. Sosis curah ini terlihat dikemas ulang dan terlihat sudah berjamur. Selain itu, kemasan tidak bermerek produk maupun tanggal kedaluarsa.

"Produk tersebut kami tarik semua, kami amankan, dan kami proses," kata Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Lampung, Ramadhan, di Bandar Lampung, Senin. Petugas BBPOM dan pihak terkait menyisir ke sejumlah pasar swalayan diantaranya, Gelael, Ramayana, dan Hypermart, seperti dilansir Republika.

Petugas juga menemukan produk makanan yang diletakkan di lantai tanpa memenuhi unsur keamanan dan kesehatan produk tersebut. Seharusnya, produk yang rentan dengan kondisi tempat, seharusnya diberikan alas di atas lantai, dan tidak langsung diletakkan di lantai. Banyak terlihat produk kemasan kardus diletakkan di lantai langsung, sehingga akan berpengaruh dengan isi produk.

Petugas BBPOM sepekan sebelum Ramadhan telah mengimbau kepada pengelola pasar swalayan dan mini market hendaknya memeriksakan kembali produk-produk makanan yang telah kedaluarsa, agar masyarakat pembeli atau konsumen tidak dirugikan. Petugas juga memeriksa daging yang dioplos dengan daging celeng, serta minuman beralkohol. Namun, belum ditemukan indikasi tersebut. (*)

Post Top Ad