Usai Rayakan Ultah, 5 Siswi SD di Lampung Tewas Tenggelam - MEDIA ONLINE

Hot

Saturday, May 23, 2015

Usai Rayakan Ultah, 5 Siswi SD di Lampung Tewas Tenggelam


TULANGBAWANG BARAT - Nahas. Lima siswi SDN 2 Agung Jaya, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulangbawang Barat, tewas tenggelam di bendungan sedalam lima meter buatan Pemerintah Provinsi Lampung di Tiyuh (Desa) Agung Jaya, Jumat (22/5/2015), sekitar pukul 15.30.

Kelima siswi tersebut tenggelam setelah merayakan ulang tahun rekan sekelasnya yang juga menjadi korban dalam kejadian tersebut. Kelima korban itu, yakni Yulianti Agustina (11) Feni Lia Apresia (11), Nurfikasari, (11), Gustia Agustini (11), dan Fita Enjil Erita (11). Kesemuanya siswa kelas V SDN 2 Agungjaya. Bahkan, rumah kelima korban masih bertetanggaan.

Keterangan yang dihimpun, tenggelamnya kelima siswi tersebut berawal dari merayakan ulang tahun salah seorang korban, Fita Enjil Erita (11). Perayaan yang dilakukan dengan pecah telur ayam di atas kelapa tersebut dilakukan di pinggir bendungan yang berada tidak jauh dari sekolah dan rumah para korban.

"Ada delapan siswa yang ikut ke bendungan tersebut, mereka merayakan ulang tahun teman sekelas mereka yang juga menjadi korban," ujar Roni, anggota DPRD Tulangbwang Barat yang mengaku sedang berada di lokasi, Jumat.

Tenggelamnya para siswa tersebut, kata Roni, berawal dari tenggelamnya Fita Enjil Erita (11). Kemudian, empat siswa lain berusaha menolong tapi ikut menjadi korban. Sebelum tenggelam, kedelapan siswa diduga mandi di pinggiran bendungan tersebut untuk mencuci bekas telur yang menempel di kepala dan baju mereka.

"Karena bentuk bendungannya bertingkat-tingkat, yang pertama tenggelam terpeleset ke bagian yang dalam dan dia tidak bisa berenang. Kemudian yang lain berusaha menolong tapi malah ikut tengelam," kata Roni.

Setelah melihat kelima rekannya tenggelam, tiga siswi lain, dua di antaranya Weres Oktipiani dan Feni berusaha mencari pertolongan kepada warga sekitar dan langsung diumumkan melalui pengeras suara di masjid terdekat. 

"Karena warga yang datang tidak bisa berenang, diumumkan di masjid. Setelah warga berkumpul langsung dilakukan pencarian di dasar bendungan berkedalam tujuh meter dan kelimanya ditemukan sudah tidak bernyawa," ujar politisi Partai Hanura ini, seperti dilansir Lampost.

Musibah tenggelamnya kelima siswa tersebut dibenarkan Kapolsek Lambu Kibang AKP Taufik. Dia mengatakan berdasar pada keterangan saksi dan olah TKP, kejadian tersebut murni kecelakaan. Bahkan, kata dia, empat dari kelima korban langsung dimakamkan pihak keluarganya di permakaman umum tiyuh setempat, Jumat malam.

"Ada satu korban yang belum dimakamkan karena masih menunggu keluarga. Salah satu korban merupakan anak aparatur Tiyuh Agungjaya," kata dia. (*)

Post Top Ad