Anakidah! Korban Beras Plastik Justru Diintimidasi Polisi - MEDIA ONLINE

Hot

Saturday, May 23, 2015

Anakidah! Korban Beras Plastik Justru Diintimidasi Polisi

Dewi Septiani menunjukkan beras yang diduga terbuat dari plastik, Selasa (19/5/2015). (ist)

LAMPUNG ONLINE – Terungkapnya beras plastik di Kota Bekasi tak lepas dari peran Dewi Septiani, warga Mustikajaya, Kota Bekasi. Perempuan berusia 29 tahun inilah yang mengungkap adanya beras imitasi yang kini menghebohkan itu.

Pedagang nasi uduk ini terkejut saat beras yang dimasaknya tidak seperti beras pada umumnya. Dia pun curiga beras yang dimasaknya mengandung bahan sintetis, sebagaimana ramai dibincangkan di media sosial dan video YouTube.

Pada Minggu (17/5/2015) dia pun mengupload beras hasil masakannya itu ke media sosial hingga menjadi diskusi di kalangan netizen. Hingga akhirnya, Selasa (19/5/2015) Dewi diinterogasi Polsek Bantar Gebang terkait temuan beras plastik itu.        

Dewi mengaku sejak diinterogasi di Mapolsek Bantar Gebang, dirinya merasa tertekan dan diintimidasi. Sebab masalah beras plastik ini menjadi masalah nasional. Dia pun dituding menjadi penyebab mencuatnya beras plastik ke permukaan dan diminta mengakui kekeliruannya.  

"Saya tertekan waktu itu karena nggak ada yang mendampingi saat di Polsek Bantar Gebang. Kesannya saya yang menyebabkan permasalahan ini terjadi. Padahal saya tidak punya niat apa-apa selain mencari kebenaran. Tidak ada niat lain,’’ ungkap Dewi seraya mengaku dalam pemeriksaan yang dilakukan Polsek Bantargebang selama hampir semalaman itu dirinya tidak didampingi kuasa hukum.

Kini Dewi mengaku sudah bisa sedikit bernafas lega. Dirinya mendapat pendampingan kuasa hukum dari LBH Jakarta. 

Yang membuatnya sedih, selama pemeriksaan berlangsung, dia harus menitipkan anaknya yang masih berusia balita ke tetangga dan saudaranya.

’’Saya sampai nangis mikirin anak saya,’’ imbuhya sedih, seperti dilansir JPNN, Sabtu (23/5/2015).

Dewi mengaku dirinya ditudig sebagai pihak yang bertanggung jawab dengan kehebohan ini. Sebab dia yang pertama kali mem-posting adanya beras yang mengandung zat berbahaya di media sosial Facebook.

’’Sebelum saya posting ke media sosial. Saya melihat di YouTube video beras plastik. Pas saya samakan ternyata ada kemiripan dengan beras yang saya masak. Saya iggin masyarakat waspada dan lebih hati-hati saat membeli beras," ungkapnya.

Kini Dewi mengaku sudah bisa sedikit bernafas lega. Dirinya mendapat pendampingan kuasa hukum dari LBH Jakarta. (*)

Post Top Ad