Mengaku dari Lampung Tengah, Anak Ini Terlantar di Jawa - MEDIA ONLINE

Hot

Wednesday, May 20, 2015

Mengaku dari Lampung Tengah, Anak Ini Terlantar di Jawa

Ido Januar bersama polisi. (ist)

LAMPUNG ONLINE - Seorang anak yang mengaku dari Lampung Tengah, Provinsi Lampung, terlantar di Margomulyo, Surabaya, Jawa Timur, setelah ditinggalkan sopir truk yang mengajaknya bekerja sebagai kernet, Selasa (19/5/2015) sore.

Gunawan, pendengar Radio Suara Surabaya, menemukan anak bernama Ido Januar (13) tersebut di tempat penjual es di Margomulyo Surabaya.

"Saat ditemukan penjual es, anak itu sedang berjalan sambil menangis," kata Gunawan. Dia juga mengatakan akan menitipkan Ido ke kantor polisi terdekat. 

"Mungkin ke Polsek Tandes," katanya.

Ido mengaku dipukuli dan diusir oleh sopir truk berplat AG bermuatan sapi yang membawanya dari rumahnya dua bulan yang lalu. 

"Sudah pamit mbah (nenek, red), katanya diajak jadi kernet," kata Ido kepada Radio Suara Surabaya.

Pada saat di SPBU Ngawi, Ido mengaku ikut truk berplat DK. Namun, perlakuan kasar kembali diterima Ido dari sopir truk ini. Ido juga diusir dan diturunkan di Margomulyo Surabaya. 

"Saya dipukul, dikethaki (dipukul kepalanya, red). Saya nangis. Terus dipanggil ibu yang jual es, dikasih es," kata Ido, seperti dilansir Suarasurabaya.

Menurut kesaksian Ido, selama ini dia tinggal bersama bibi dan neneknya di Lampung Tengah. Ibunya yang bernama Sumiyem sedang bekerja di Jakarta tapi dirinya tidak tahu alamatnya. Sedangkan, ayahnya yang bernama Rokhim tidak diketahui keberadaannya. 

"Ayahku minggat," katanya.

Ido yang mengaku siswa kelas 6 di SD 1 Jaya Sakti Lampung Tengah juga tidak mengetahui alamat lengkap rumahnya di Lampung Tengah. Dia hanya bisa memberikan gambaran mengenai rute ke arah rumahnya. 

"Gak tau alamatnya. Tapi lewatnya Panjang, Wates, masuk ada rel kereta Bekri," kata Ido.

Sementara AKBP Kunto Kapolres Lampung Tengah yang dihubungi Radio Suara Surabaya membenarkan tempat yang digambarkan Ido memang ada di Lampung Tengah. 

"Saya tahu itu di daerah mana. Akan kami telusuri dan akan kami koordinasikan dengan polisi setempat," kata AKBP Kunto. (*)

Post Top Ad