Jokowi: Tol Trans Sumatera Diciptakan untuk 100 Tahun - MEDIA ONLINE

Hot

Tuesday, May 5, 2015

Jokowi: Tol Trans Sumatera Diciptakan untuk 100 Tahun

Jokowi saat groundbreaking Tol Trans Sumatera di Lampung, Kamis (30/4/2015). (ist)

LAMPUNG ONLINE - Tol Trans Sumatera merupakan proyek infrasktruktur yang bukan hanya untuk empat atau lima tahun mendatang. Namun diciptakan untuk 100 tahun.

Ambisi itu dilontarkan Presiden Joko Widodo saat groundbreaking Tol Trans Sumatera, Kamis 30 April lalu di Indralaya, Kabupaten Ogan, Ilir, Palembang, Sumatera Selatan.

Pada kesempatan itu, Presiden menjelaskan bahwa jalan Tol Sumatera tersebut akan berdampingan dengan kereta api. Juga akan ada transmisi listrik dan di bawahnya dialokasikan untuk pipa gas.

Rencananya, pembangunan Tol Sumatera tahap awal yakni ini akan rampung dalam tiga tahun. Yakni pada ruas Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api Api (MBBPT) sepanjang 434 km.

Ada sembilan dasar alasan penting yang menjadi dasar pembangunan tol Trans Sumatera. Berikut ulasannya seperti dikutip dari Data Litbang Koran Sindo yang dilansir Okezone, Selasa (5/5/2015).

1. Terbangunnya infrastruktur akan memberikan dampak pengganda atau multiplier effect pada daerah yang dibangun

2. Tol Tans Sumatera diharapkan membangkitkan ekonomi Sumatera terutama dalam hal penyumbang PDB nasional - Sebagai bagian mendukung terciptanya Asian Highway Network atau Jalan Asia yang telah disepakati pada forum United Nations di Shanghai, China

3. Dalam beberapa tahun terakhir Sumatera mengalami pertumbuhan dalam kontribusinya sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) nasional terbesar kedua setelah Jawa - Sumatera memiliki peran regional dalam pembentukan PDB yang meningkat dari tahun ke tahun

4. Di sisi lain justru Jawa mengalami penurunan dalam PDB Nasional

5. Dilihat dari tren pertumbuhan ekonomi regional, Sumatera mutlak memerlukan sarana pendukung berupa sarana transportasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya

6. Dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Sumatera diharapkan menjadi gerbang utama perekonomian Indonesia untuk pasar Afrika, Asia, Eropa, serta Australia

7. Jalan Lintas Sumatera saat ini dalam kondisi parah dan mengkhawatirkan untuk moda transportasi darat lintas provinsi

8. Moda transportasi darat masih menjadi pilihan utama untuk mendukung kegiatan perekonomian di Sumatera

9. Merupakan sarana penghubung antar provinsi yang paling efektif dan terjangkau.

Pentingnya pembangunan tol Trans Sumatera ini, menjadi perhatian tersendiri bagi Presiden Jokowi. Bahkan infrastruktur yang diharapkan bertahan hingga tahun 2100 ini akan diawai penuh.

Jokowi tidak akan segan-segan menindak siapapun yang menghambat proses pembangunan megaproyek jalan tol Trans Sumatera.

"Ini kerja yang sangat ambius karena pekerjaan yang saya berikan saya beri target baik menteri maupun direksi BUMN. Kalau ada masalah sampaikan ke saya, kalau perlu dijewer ya dijewer, kalau perlu dipotong ya dipotong," tegas Jokowi saat acara peresmian, di Lampung.

Berikut ini Jalur Lintas Utama Tol Trans Sumatera.

1. Bakauheni-Terbanggi Besar (150 kilometer)

2. Terbanggi Besar-Pematang Panggang (100 kilometer)

3. Pematang Panggang-Kayuagung (85 kilometer)

4. Kayuagung-Palembang-Betung (111,7 kilometer)

5. Jambi-Betung (191 kilometer)

6. Jambi-Rengat (190 kilometer)

7. Rengat-Pekanbaru (175 kilometer)

8. Pekanbaru-Dumai (135 kilometer)

9. Dumai-Rantau Prapat (175 kilometer)

10. Rantau Prapat-Kisaran (100 kilometer)

11. Kisaran-Tebing Tinggi (60 kilometer)

12. Tebing Tinggi-Medan (61,7 kilometer)

13. Medan-Binjai (15,8 kilometer)

14. Binjai-Langsa (110 kilometer)

15. Langsa-Lhokseumawe (135 kilometer)

16. Lhokseumawe-Sigli (135 kilometer)

17. Sigli-Banda Aceh (75 kilometer)

Jalur lintas penghubung sepanjang 770 kilometer, rinciannya:

1. Indralaya-Palembang (22 kilometer)

2. Indralaya-Muara Enim (110 kilometer)

3. Muara Enim-Lahat Lubuk Linggau (125 kilometer)

4. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 kilometer)

5. Pekanbaru-Bengkinang-Payakumbuh-Bukittinggi (185 kilometer)

6. Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang (5 kilometer)

7. Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga (200 kilometer) Jalur non-lintas Sumatera terbentang 25 kilometer dari Batu Ampar, Muka Kuning, hingga Bandara Nadim. (*)

Post Top Ad