DPRD Lampung Minta Kasus Gaji Atlet Telat Tidak Terulang - MEDIA ONLINE

Hot

Wednesday, May 6, 2015

DPRD Lampung Minta Kasus Gaji Atlet Telat Tidak Terulang


LAMPUNG - Anggota DPRD Lampung dari Komisi V mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tidak diam atas tersendat-sendatnya gaji atlet dan pelatih Lampung, yang tengah mengikuti pemusatan latihan menghadapi ajang Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) XIX di Bandung, Jawa Barat.

"Kita tadi sudah minta eksekutif segera merealisasikan gaji atau honor atlet dan pelatih yang akan menghadapi ajang Pra PON, baik di Lampung maupun di luar Lampung," kata Tulus via ponsel, Selasa (5/5/2015).

Menurutnya, keterlambatan pencairan gaji pelatih dan atlet disebabkan pengajuan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) yang baru diserahkan ke satuan kerja perangkat daerah, pada Februari lalu. Legislator PDIP ini, menyatakan sudah meminta eksekutif, lebih memperhatikan kesejahteraan atlet dan pelatih yang tengah mengikuti pemusatan latihan, agar konsentrasi mereka tidak terganggu.

"Penyebab gaji telat karena proses anggaran yang telat. Makanya, ke depan kami minta ini tidak terulang. Apalagi atlet membawa nama daerah, kalau gaji sampai telat berdampak pada prestasi daerah, apalagi prestasi Lampung di PON, terus menurun, ditambah banyak atlet pindah membela daerah lain, faktor kesejahteraan," jelasnya, seperti dilansir Tribunlampung.

Sementara Pelatih cabang olahraga senam artistik Sepri Haryadi angkat bicara terkait tersendat-sendatnya gaji dua atlet senam di pemusatan latihan Ragunan, Jakarta.

"Kita tidak pernah tahu mekanisme gaji yang kami terima, setahu kami setiap bulan kami menerima dana talangan dan bantuan dari ibu Farida. Kalau gaji yang dikirim KONI per triwulan kami tidak pernah tahu. Karena di Jakarta, kami selalu dibantu ibu Farida ketua harian, dana itu talangan pribadi," jelasnya.

Menurut Sepri, sebagai mantan atlet senam yang dipercaya mendidik dua Ade dan Yudhistira sejak 2013 pelatih keberatan jika KONI Lampung memberikan gaji setiap triwulan

"Kalau diberikan setiap triwulan jujur kami keberatan, apalagi kondisi kami di Jakarta, biaya hidup lumanyan besar," kata dia. (*)

Post Top Ad