Iberahim Bastari Sekretaris Golkar Lampung Gantikan Ismet Roni - MEDIA ONLINE

Hot

Sunday, April 26, 2015

Iberahim Bastari Sekretaris Golkar Lampung Gantikan Ismet Roni

Alzier Dianis Tabranie

LAMPUNG - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Lampung melakukan resuffle organisasi. Perubahan struktur organisasi ini terjadi dalam rapat pleno perubahan komposisi dan personalia DPD PG Provinsi Lampung yang berlangsung di aula Golkar. Resuffle langsung dipimpin Ketua DPD I Golkar Alzier Dianis Tabranie pada Jumat (24/4/2015).

"Ada beberapa yang kita resuffle, di antaranya Sekretaris DPD I Ismet Roni digantikan Iberahim Bastari, Wakil Ketua Bidang Organisasi Ismet Jaya Negara kita ganti Asef Yani dan Bendahara Junaidi digantikan Sefi Anggraini. Tapi. Junaidi kita tempatkan di wakil ketua I DPD I Golkar Lampung," ujar Ketua DPD I Golkar Lampung, Alzier Dianis Tabranie, Sabtu (25/4/2015).

Perubahan ini dimaksudkan agar organisasi berjalan dengan baik. 

"Mereka kita ganti karena banyak kesibukan, kita gak mau organisasi macet. Mereka ini kan banyak kesibukan, seperti Ismet Roni kan Wakil Ketua DPRD, dan Ismet Jayanegara anggota DPRD Lampung Selatan, resuffle kita lakukan supaya kinerja partai fokus," papar Alzier, seperti dilansir Tribunlampung.

Keluarga Cendana
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin tak mempermasalahkan jika keluarga mantan Presiden Soeharto (Keluarga Cendana) ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar yang saat ini tengah mengalami dilanda konflik. Namun dia mengingatkan, pengambilalihan kepemimpinan itu harus dilakukan sesuai mekanisme yang ada.

"Tidak boleh take over, dalam artian kudeta tidak boleh," kata Ade, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/4/2015). 

Ade mengatakan, Keluarga Cendana bisa saja memimpin Golkar jika diadakan Munas luar biasa dan memenangkan persaingan perebutan ketua umum. Namun, Munas luar biasa baru bisa dilakukan apabila ada persetujuan dari minimal 2/3 pemilik suara yang mayoritas adalah pengurus daerah di kabupaten atau kota. Jika tak ada Munaslub, maka keluarga cendana harus menunggu Munas 2019 mendatang.

"Tidak boleh melanggar rambu-rambu organisasi dan aturan Perundang-undangan.? Saya ingin negara ini dibangun di atas demokrasi yang sehat, semua aturan yang ada tidak boleh ditabrak," ucap Ade. 

Menurut Ade, sejauh ini belum ada wacana dari daerah untuk mendukung Keluarga Cendana mengambil alih kepemimpinan Partai Golkar. Dia yakin para kader daerah sampai saat ini masih konsisten mendukung Aburizal sebagai ketua umum. 

"Kalau itu ada (dukungan untuk Cendana), pasti saya sudah mendengarnya. Tapi sampai hari ini saya belum dengar," kata Ade, seperti dilansir Kompas

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengungkapkan keinginannya agar Partai Golkar dipimpin oleh Keluarga Cendana. Menurut Titiek, keinginannya itu telah mendapat dukungan dari pengurus Golkar di beberapa daerah. 

Titiek menjelaskan, keinginannya itu bermula dari rasa prihatin karena konflik internal yang terus mendera Partai Golkar. Ia berharap kepemimpinan keluarga Cendana akan mengakhiri konflik internal tersebut.

"Enggak selesai-selesai konflik, jadi daerah-daerah lama-lama (menyampaikan) sudah deh ini keluarga Soeharto saja yang ambil, oper (kepemimpinan) gitu," ucap Titiek di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/4/2015). (dbs)

Post Top Ad