Besok, Flyover Ki Maja-Ratu Dibalau Dimulai, Ini Jalur Alternatif - MEDIA ONLINE

Hot

Sunday, April 12, 2015

Besok, Flyover Ki Maja-Ratu Dibalau Dimulai, Ini Jalur Alternatif


BANDAR LAMPUNG - Menyusul pembangunan flyover atau jalan layang ruas Ki Maja (Way Halim)-Ratu Dibalau (Tanjung Senang), Jalan Ki Maja, Way Halim akan ditutup mulai Senin (13/4/2015) besok. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pemkot Bandar Lampung, Ibrahim, ketika meninjau lokasi pembangunan flyover, Jumat (10/4/2015). Menurutnya, penutupan jalan dilakukan lantaran ukuran lebar jalan yang akan dibangun flyover sempit. 

"Untuk ukaran jalan yang ada di bibir Flyover itu hanya lebar 12 meter. Jadi harus ditutup total," kata Ibrahim. Sedangkan untuk penutupan jalan yang dimulai pada Senin itu hanya dilakukan di Jalan Kimaja terlebih dulu. 

"Pekerjaannya kan dimulai dari Jalan Kimaja, jadi penutupan hanya di Kimaja. Sedangkan Jalan Ratu Dibalau belum dilakukan penutupan," jelas Ibrahim.

Sementara, pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung telah menyiapkan dua titik jalur pengalihan jalan, saat pembangunan flyover Ki Maja-Ratu Dibalau, yang rencananya dimulai dalam waktu dekat.

Menurut Kabid Amdalalin Dishub Kota Bandar Lampung, Iskandar, jalur alternatif sementara disiapkan untuk Jalan Ki Maja, karena pembangunan flyover dimulai di Jalan Ki Maja, sedangkan jalan Ratu Dibalau masih tetap dibuka.

Untuk jalur alternatif tersebut pertama yakni Jalan Kayu Manis - Sultan Hajil, Raden Saleh dan Cendana. Yang kedua - Sultan Agung, Soekarno Hatta By Pas dan Jalan Pulau Damar.

"Sementara kita siapkan dua jalur alternatif bagi kendaraan yang akan melintas masuk Ki Maja ke Ratu Dibalau, bisa lewat Sultan Agung, Soekarno Hatta, terus pulau Damar, atau bisa masuk ke Jalan Kayu Manis, Sultan Haji," jelas Iskandar.

Sementara, Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung Muchlas E Bastari meminta pelaksana proyek pembangunan flyover dan satuan kerja PU, Dishub, dan Pol PP, meminimalisir titik kemacetan di jalur alternatif yang akan digunakan. Menurut dia, mau tidak mau pembangunan flyover berdampak pada arus lalu -lintas. 

"Mau tidak mau pasti menganggu kenyamanan pengendara jalan dan masayrakat. Tapi kita inginkan, gangguan yang ditimbulkan bisa diminimalisir, misalnya menempatkan personel dishub, atau pol PP, di kawasan itu minimal pagi dan sore saat jam kerja" kata Muchlas ditemui seusai rapat kerja dengan managemen Hotel Whizh.

Selain itu, Muchlas mengharapkan pelaksana proyek bisa melibatkan warga sekitar dalam pembangunan tersebut, baik sebagai pekerja, buruh, seperti dilansir Tribunlampung

"Kalau bisa pelaksana proyek itu juga melibatkan warga sekitar, agar warga juga diberdayakan, misalnya buruh atau pekerjanya," pungkasnya. (*)

Post Top Ad