Heru Winarko |
LAMPUNG - Untuk mengatasi masalah begal, Polda Lampung bukan hanya melakukan tindakan represif, namun yang paling utama adalah tindakan preentif dan preventif, guna memutus mata rantai pelaku pembegalan. Hal itu diungkapkan Kapolda Lampung Brigjen Pol. Heru Winarko
"Tindakan pre-entif dan preventif yang dilakukan Polda Lampung yaitu dengan memetakan daerah-daerah keras seperti Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji dan daerah lainnya, bekerjasama dengan Pemda melakukan bhakti sosial, serta mengadakan Balai Latihan kepada masyarakat, supaya mengalihkan profesi negatif dengan membuka lapangan kerja," ujarnya, Selasa (3/3/2015).
Menurut Kapolda, akar permasalahan aksi pembegalan erat kaitannya dengan masalah ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan bakti sosial dan sentuhan agama, serta bekerjasama dengan perbankan agar kredit usaha rakyat masuk desa, akan membuat kesejahteraan masyarakat meningkat dan membuat para pelaku begal bisa berubah profesi.
"Di Polda Lampung bukan hanya represif, namun tindakan preentif dan preventif yang paling utama untuk menekan dan memutus mata rantai pelaku begal agar tidak ada kaderisasi," ujar Heru Winarko, seperti dilansir dari laman RRI.
Sementara untuk tindakan represif, dijelaskan Kapolda, pihaknya bekerjasama dengan Polda Metro Jaya dan Polda lainnya melakukan penangkapan para pelaku kejahatan itu, dan hal tersebut sifatnya sporadis jika ada target operasi yang sedang diburu.
"Melalui tindakan represif, pada bulan Februari lalu Polda Lampung dan jajaran sudah mengamankan 25 orang pelaku begal," jelas Heru Winarko.(*)