YORK - Salah satu otak manusia tertua yang pernah ditemukan kemungkinan berusia 2.600 tahun. Hal ini dimungkinkan oleh lumpur yang menjaga keawetan organ tersebut. Organ manusia dari zaman besi tersebut ditemukan di dalam tengkorak manusia yang terputus dari badannya. Tengkorak tersebut ditemukan lengkap dengan tulang rahang dan dua ruas tulang belakang yang masih terpasang, namun kerangka tubuhnya tidak ditemukan.
Arkeolog dari Serikat Arkeologi York, Inggris, menemukan tengkorak tersebut dalam penggalian pada 2009. Saat dibersihkan, tengkorak tersebut ternyata menyimpan sesuatu di dalamnya.
“Saya mencoba mengintip isi tengkorak dari lubang di dasar tengkorak, saya terkejut ketika melihat benda kenyal berwarna kuning terang,” kata Petugas Pengumpulan Proyek Penggalian, Rachel Cubitt, sebagaimana dilansir Daily Mail dan Okezone, Jumat (6/3/2015).
Penemuan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh arkeolog dari Universitas Bradford dan ahli dari kamar mayat Rumah Sakit York berhasil mengeluarkan otak yang terawetkan dengan baik tersebut dengan membuka bagian atas tengkorak.
Hasil uji carbon date menunjukkan tengkorak tersebut berasal dari abad ke-6 sebelum masehi, dan terjaga oleh lumpur yang melapisi dan melindungi dari oksigen, setelah kematian pemiliknya.
Masih menjadi misteri bagaimana lumpur bisa masuk ke dalam tengkorak tersebut dan melapisi otak sang pemilik setelah kematiannya sehingga bisa mengawetkan otaknya. Namun, salah satu teori menyatakan kemungkinan kepala tersebut dipotong segera setelah kematian sang pemilik, dan langsung dimasukkan ke dalam lubang dengan kandungan tanah lempung yang tinggi. (*)