LAMPUNG - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengunjungi kawasan tambak udang di Kampung Bumi Dipasena Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Menteri Susi didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengunjungi tambak Dipasena yang pada tahun 1990 merupakan kawasan minapolitan terbesar di Asia.
"Saya berharap dengan kedatangan Ibu Menteri, sebagai penyemangat dan sekaligus pendorong petani tambak Dipasena mencapai kejayaannya kembali yaitu dengan program normalisasi kawasan bekas Dipasena," kata Gubernur Ridho, Rabu (4/3/2015). Dengan demikian, lanjut dia, tingkat kesejahteraan petani tambak cepat meningkat. Selain itu juga mengharapkan pemangku kepentingan untuk tetap menjaga aset eks Dipasena.
"Kepada para petani tambak agar tetap berkarya secara maksimal dengan menerapkan teknologi budidaya udang secara baik," katanya. Gubernur Lampung juga menjelaskan bahwa sumber daya kelautan dan perikanan Provinsi Lampung cukup melimpah.
Dengan luas wilayah 60.000 kilometer persegi yang terdiri dari daratan 35.376,5 kilometer persegi dan laut 24.820 kilometer persegi. Garis pantai 1.105 kilometer dan terdapat pulau-pulau kecil sebanyak 132 pulau. Lampung juga terdapat Teluk Semangka dan Teluk Lampung dan enam sungai besar yaitu Way Sekampung, Way Mesuji, Way Seputih, Way Tulang Bawang, Way Semangka dan Way Jepara.
"Lampung sebagai penghasil udang terbesar yang berkontribusi sebesar 60 persen nasional. Lahan tambak yang belum termanfaatkan dengan baik seluas 31.801,78 hektare (Ha) dan yang sudah dimanfaatkan seluas 38.062,76 hektare," jelas Gubernur Ridho, seperti dilansir Okezone.
Kabupaten Tulang Bawang khususnya Kampung Dipasena sebanyak 43 persen dari lahan tambak aktif di Provinsi Lampung. Sedangkan nilai ekspor ikan dan udang selama tahun 2014 sebesar 213,1 juta dolar Amerika Serikat.
Sedangkan pada Desember 2014 mengalami peningkatan ekspor sebesar 25,74 persen (4,3 juta dolar). Ikan dan udang menyumbang kontribusi ekspor Provinsi Lampung sebesar 5,74 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perikanan tangkap sebesar 107,57 persen dan perikanan budi daya sebesar 97,37 persen. (*)