YOGYAKARTA - Informasi soal jika membeli rumah maka dapat menikahi pemiliknya yang heboh di media sosial, ternyata bukanlah isapan jempol. Sang pemilik rumah yang merupakan seorang wanita berparas cantik bernam Wina Lia (40), mengaku bahwa tagline yang ada di situs jual beli online tersebut memang benar adanya, dan bukan untuk mencari sensasi.
Wina mengaku memang sedang mencari suami dan benar-benar berniat menjual rumahnya. Hanya saja, perempuan ini tidak menyangka bahwa rumah yang diiklankannya itu bakal menjadi perbincangan hangat di medsos.
Ketika ditemui di kediamannya di Randu Gunting, Taman Martani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Wina Lia menuturkan, awalnya seminggu lalu dia melakukan chatting dengan seseorang bernama Dian. Dalam komunikasi via chat di Facebook itu, dia bercerita ingin menjual rumahnya.
Kebetulan, Dian memang berprofesi sebagai pengusaha properti dan menyatakan akan membantu mempromosikan rumah tersebut. Untuk keperluan promosi, Kamis (5/3/2015) lalu, Dian datang ke rumah Wina untuk mengambil foto bangunan yang akan dijual. Saat bertemu Dian itulah Wina bercerita sedang mencari suami karena sudah sejak tahun 2000 menjanda.
"Dian menawarkan kepada saya, tagline-nya, 'Beli rumah sekalian bisa memperistri yang punya'. Saya bilang oke saja, kan memang sedang cari jodoh," tegasnya. Perempuan yang memiliki bisnis salon ini pun tak mengira rumahnya bakal dipromosikan lewat situs jual beli online. Perkiraan Wina, promosi hanya dilakukan via BBM atau Facebook.
"Saya kaget dipromosikan via situs online. Terkejut lagi jadi pembicaraan ramai di internet, tapi saya tidak menyalahkan Mas Dian. Memang saya setuju dengan tagline itu sebelumnya," ujar Wina sambil tersenyum, seperti dilansir Kompas, Senin (9/3/2015).
Nazar
Wina pun tak akan merespons apa kata orang-orang tentang tagline di iklan itu. Ia mengaku terpaksa menjual rumah karena butuh dana. Selain itu, pada usianya yang kini 40 tahun, ia ingin memiliki suami yang benar-benar mampu menjadi panutan dan imam bagi keluarga.
Menurut dia, selain memang sedang mencari suami, ia bersedia menikahi orang yang membeli karena rumahnya memiliki sejarah. Semacam nazar dari almarhumah ibundanya.
"Kalau rumah ini dijual dan pembelinya jadi suami kan saya tidak perlu pindah. Rumah ini nazar ibu saya. Kasihan juga anak saya tinggal di mana, sedangkan saya butuh dana," katanya.
Wina mengaku tidak memiliki kriteria khusus untuk menjadi calon suaminya. Baginya, yang terpenting mau membeli rumahnya dan laki-laki itu bertanggung jawab, serta mampu menjadi imam bagi dirinya dan anak-anaknya.
"Setiap kali berhubungan, saya selalu gagal. Sudah dua kali putus. Keinginan saya rumah ini laku. Tapi kalaupun ketemu jodoh lain, ya yang penting masih single, entah perjaka atau duda, bertanggung jawab dan dewasa," ujarnya.
Selain itu, dia menginginkan suami yang bisa mengarahkan dan membimbingnya dalam hal agama. Menurut dia, perlu ada sosok seorang ayah yang baik bagi anak-anaknya.
"Yang penting lagi Muslim dan bisa menjadi imam. Bisa mengarahkan saya memakai hijab juga," tegasnya.
Seusai menjadi pembicaraan di media sosial, lanjut dia, Senin siang ia dihubungi oleh Dian, teman yang mengiklankan rumahnya di situs jual beli online. Dian mengatakan bahwa sudah banyak orang yang berminat membeli rumah Wina. Bahkan, beberapa orang akan melihat langsung rumahnya.
Menurut dia, jika banyak calon pembeli yang berminat dan sekaligus melamarnya sebagai istri, Wina akan melakukan seleksi guna memilih pria yang benar-benar baik dan bertanggung jawab.
"Ya, kalau satu tidak, tapi kalau banyak, saya akan seleksi dong. Saya ingin suami yang baik dan bertanggung jawab, bisa menjadi imam keluarga," pungkasnya.
Seperti diketahui, media sosial dihebohkan dengan iklan penjualan rumah seluas 523 meter persegi seharga Rp 999.000.000 di sebuah situs jual beli online. Sebab, selain menawarkan rumah, penjualnya yang merupakan perempuan sekaligus menawarkan diri untuk dilamar sebagai istri. Menjual rumah sekaligus menikahi penjualnya. Rumah tersebut berada di Randu Gunting Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. (*)