JAKARTA – Diketahui, rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, telah ditolak oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) danJusuf Kalla (JK). Namun kini gagasan JSS tersebut akan diseminarkan di sebuah kampus di Provinsi Banten, yakni Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Kota Tangerang.
Universitas Syekh Yusuf dijadwalkan menggelar diskusi publik bertajuk ‘Jembatan Selat Sunda sebagai Kedaulatan Maritim Indonesia’, pada Rabu (11/3/2015) besok. Kampus tersebut beralamat di Jalan Maulana Yusuf No. 10 Babakan Kota Tangerang, Provinsi Banten.
Pakar Maritim ITS Surabaya mengaku prihatin sekaligus heran, mengapa masih saja ada kampus yang menggelar diskusi terkait Jembatan Selat Sunda.
“Apa tidak bisa tersesat lebih jauh para akademisi Unsyeh Yusuf Tangerang?” ujar Daniel M. Rosyid, seperti dilansir dari Jurnal Maritim, pada Selasa (10/3/2015).
“Apa tidak bisa tersesat lebih jauh para akademisi Unsyeh Yusuf Tangerang?” ujar Daniel M. Rosyid, seperti dilansir dari Jurnal Maritim, pada Selasa (10/3/2015).
Ia menegaskan jika JSS tidak lagi menjadi prioritas dan masuk dalam RPJPN Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perencanaan Nasional/PPN atau Bappenas.
“Bahkan, JSS sudah dihapus dalam RPJPMN oleh Pak Andrinof Chaniago,” ujar pengajar Teknik Perkapalan ITS itu.
“Bahkan, JSS sudah dihapus dalam RPJPMN oleh Pak Andrinof Chaniago,” ujar pengajar Teknik Perkapalan ITS itu.
Informasi yang dihimpun Jurnal Maritim, tampil sebagai pembicara dalam seminar tersebut yaitu Kepala Bappenas/Menteri PPN, Andrinof Chaniago, Hasyim Jalal, Bappeda Banten, dan Komisi VI DPR RI. (*)