LAMPUNG TIMUR - 'Berprofesi' sebagai begal dan rampok selama 17 tahun, tak ada satu pun peluru yang bersarang pada tubuh Minak Radin alias Ismail (43). Mantan begal yang dulu kerap menjadi buronan polisi ini mengaku memiliki ilmu kebatinan.
“Ya, karena kenekatan itu, kan, saya membekali diri dengan ilmu-ilmu kebatinan. Alhamdulillah saya tidak pernah yang namanya kena tembak,” ujar Minak Radin dua pekan lalu di kediamannya di Desa Tebing, Melinting, Lampung Timur.
Minak Radin mulai jadi begal sejak 1992. Begal gaek itu tak sekali jadi sasaran kejaran peluru polisi. Namun, dengan kibasan tangan saja, sang begal bisa berkelit.
“Peluru itu bisa saya belokkan,” ujarnya.
Soal asal muasal kebal itu, Minak Radin mengaku berburu ilmu ke banyak guru. Minak mengatakan bekal ilmu kebatinan jadi modal utama begal dan menjadi lumrah pada eranya. Wajar, saat itu senjata rakitan belum banyak beredar. Kalaupun ada, harganya selangit, seperti dilansir Tempo.
“Makanya saya kalau main tidak pernah bawa senjata, baik itu senjata api maupun senjata tajam,” ujarnya.
Meskipun memiliki ilmu kebatinan, menurut dedengkot begal ini, tak menjadi jaminan seorang pembegal dan perampok akan aman-aman saja dalam beraksi. Banyak di antara rekan-rekannya yang tewas diterjang peluru polisi.
“Namanya ilmu seperti itu, kan, tidak selamanya bisa ampuh,” ujar dia berkilah. (*)