LAMPUNG - Perkembangan inflasi tahunan Provinsi Lampung pada triwulan IV 2014 menunjukkan peningkatan. Menjadi 8,06 persen year on year (yoy), dari sebelumnya 4,22 persen pada triwulan III 2014.
"Penyumbang inflasi terbesar berasal dari golongan komoditas 'administered price' yang berdampak pada komoditas 'volatile food'," jelas Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung Nunu Hendrawanto, di Bandar Lampung, Selasa (10/03/2015).
Ia menyebutkan, inflasi fundamental atau inti masih mengalami peningkatan namun tetap terkendali. Selain itu, kata dia, ekspektasi konsumen terhadap inflasi masih cenderung meningkat, dengan perkiraan realisasinya jauh lebih besar terkait kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik secara periodikal.
Secara tahunan, menurut dia, Kota Bandarlampung mencatat inflasi sebesar 8,36 persen (yoy). Inflasi Kota Bandarlampung juga tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi di Provinsi Lampung, yakni sebesar 8,06 persen.
"Namun, apabila dibandingkan dengan inflasi nasional berada pada posisi yang sama yakni sebesar 8,36 persen. Secara tahunan, Kota Metro mencatatkan inflasi sebesar 6,50 persen (yoy), mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,32 persen (yoy)," ujar Nunu, seperti dilansir Inilah.
Ia menambahkan, laju inflasi tahunan kota-kota di Sumatera pada triwulan IV 2014 tercatat mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III 2014. Inflasi Sumatera pada triwulan laporan tercatat sebesar 8,62 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2014 yang sebesar 4,64 persen (yoy). (*)