MUNICH - Banyak fisikawan teoritis mengungkap bahwa alam semesta akan berakhir suatu hari. Ilmuwan mengungkap secara ilmiah apa saja penyebab yang bisa membuat dunia hancur atau kiamat.
Dilansir Dailymail dan Okezone, Sabtu (28/2/2015), tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan dunia akan berakhir, namun ada tiga teori yang menjelaskan tentang kiamat. Ilmuwan menyebut tiga teori dengan nama 'big crunch', 'big rip' dan 'big freeze'.
Tim ilmuwan yang berbasis di Munich, Jerman memposting video yang menjelaskan serta mendeskripsikan teori tersebut. Tim yang menamakan diri mereka dengan nama Kurzgesagt mengungkap, seluruh umat manusia akan perlahan-lahan membusuk menjadi radiasi, menjadi hancur sepenuhnya atau terkoyak karena kecepatan ekspansi alam semesta.
Dalam skenario 'big rip', energi gelap bisa mematahkan bangunan alam semesta yang menyebabkan galaksi mengalami kehancuran. Setelah galaksi hancur, diikuti dengan lubang hitam yang kecil, planet serta bintang.
Teori lainnya yang menjelaskan kehancuran alam semesta ialah 'big crunch'. Ini bisa terjadi apabila, ketimbang memperluas, materi di alam semesta menurun dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan gravitasi menjadi kekuatan yang dominan.
Gravitasi akan menyebabkan alam semesta menyusut. Dengan demikian, akan terjadi tabrakan antar bintang, galaksi dan planet karena alam semesta mengalami keruntuhan.
Menurut fisikawan teoritis, proses ini sudah mulai berjalan di suatu tempat di kosmos (jagat raya) dan menggerogoti sisa alam semesta. Konsep hancurnya alam semesta ini sudah ada dan peneliti di 2014 mengklaim telah membuktikan kemungkinan ini dengan persamaan matematika (mathematical equations).
Skenario berikutnya ialah 'big freeze' atau 'heat death'. Dalam skenario ini, materi perlahan akan membusuk menjadi radiasi karena perluasan alam semesta. Setelah triliunan tahun, atom membentuk materi yang tersisa dan mulai menurun serta hancur. Dalam skenario tersebut, bintang akan 'larut' atau hilang, lubang hitam akan menguap serta partikel cahaya akan lenyap. (*)